Pengaruh rasio penggunaan konsentrat dan silase pada pembuatan pakan lengkap yang diawetkan terhadap kandungan nutrien dan kecernaan in vitro
Main Author: | Suharsono, Iwan |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/136614/1/051105201.pdf http://repository.ub.ac.id/136614/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilakukan di laboratorium Sumber Sekar, Dau, Malang dari Januari sampai Maret 2009. Analisis kandungan nutrisi pakan dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh rasio penggunaan konsentrat dan silase pada pembuatan pakan lengkap yang diawetkan terhadap kandungan nutrien dan kecernaan secara in vitro. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah tebon jagung umur 60-70 hari dan konsentrat dengan kandungan Protein Kasar (PK) 15% yang terdiri dari pollard 42,86%, bungkil kelapa 21.3%, bungkil sawit 7,14%, empok jagung 14,29%, dan gaplek 14,29%. Metode penelitian adalah percobaan dan analisis data menggunakan rancangan acak kelompok dengan 3 perlakuan 4 ulangan. P1 (Konsentrat 40% + silase jagung 60%), P2 (Konsentrat 50% + silase jagung 50%), P3 (Konsentrat 60% + silase jagung 40%). Apabila terjadi perbedaan antara perlakuan pakan lengkap maka dilanjutkan dengan uji BNT. Variabel yang diamati adalah kandungan BK, BO, PK pada awal dan akhir proses pakan lengkap dan Kecernaan secara in vitro silase pakan lengkap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Rasio penggunaan konsentrat dan silase tidak berpengaruh terhadap perubahan pH. Nilai pH dari fermentasi pakan komplit berkisar antara 3,96-4,05. Ratan kandungan BK perlakuan P1 (28,11%); P2 (33,11%), P3 (36,94%).BO perlakuan P1 (86,05%); P2 (87,02%); P3 (88,15%). PK perlakuan P1 (10,93%); P2 (11,06%): P3 (11,20%). Rataan KcBK perlakuan P1 (67,18); P2 (67,94); P3 (70,86). KcBO perlakuan P1 (67,15); P2 (67,31); P3 (72,39). Penggunaan konsentrat dan silase dengan rasio 60:40 menunjukkan nilai lebih tinggi terhadap kandungan nutrien dan menunjukkan tingkat kecernaan BK dan BO yang tinggi. Disarankan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut secara in vivo terhadap pakan lengkap untuk mengetahui palatabilitas dan pengaruh rasio penggunaan konsentrat dan silase tebon jagung terhadap produksi ternak.