Pengaruh Media Alas Kandang Terhadap Produktivitas Hamster Campbell (Phodopus campbelli)

Main Author: Pribadi, PrimaLuhur
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/136613/1/051105200.pdf
http://repository.ub.ac.id/136613/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilaksanakan di peternakan rakyat yang beralamat di Joyo Grand Blok N No.165 kota Malang mulai bulan Februari sampai April 2011. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh media alas kandang terhadap produktivitas hamster Campbell pada populasi ternak hamster. Manfaat hasil penelitian ini nantinya akan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan penggunaan media alas kandang pada pemeliharaan hamster Campbell. Materi yang digunakan adalah hamster Campbell jantan dan betina yang sudah berproduksi sejumlah 30 pasang (60 ekor) pada paritas 2 dan umur 4-5 bulan dengan rataan bobot badan induk 31,43 ± 1,078 g dan rataan bobot badan pejantan 41,35 ± 1,104 g. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode percobaan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 3 perlakuan yaitu : P1 (hamster menggunakan alas serutan kayu), P2 (hamster menggunakan alas pasir zeolit aktif), P3 (hamster menggunakan alas sekam padi) masing-masing dengan 10 ulangan sehingga terdapat 30 satuan percobaan. Variabel produktivitas antara lain : jumlah konsumsi pakan perhari, litter size, bobot lahir, jumlah anak pada umur sapih, bobot sapih, produktivitas dan mortalitas. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam dan apabila dalam analisis data tersebut terdapat perbedaan yang nyata/sangat nyata maka akan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian ini antara lain : rataan suhu lingkungan kandang pagi hari 24,76 ± 0,763 oC dengan rataan kelembaban 78,39 ± 5,426%. Sore hari rataan suhu lingkungan kandang 26,12 ± 0,711 oC dengan rataan kelembaban 85,78 ± 4,134%, rataan konsumsi pakan (g) pada anak hamster umur 1-7 hari P1 10,93 ± 2,242; P2 10,09 ± 1,767; P3 10,98 ± 2,229, umur 8-14 hari P1 15,78 ± 2,192; P2 15,01 ± 1,692; P3 15,84 ± 2,171, umur 15-21 hari P1 22,59 ± 4,402; P2 20,86 ± 3,501; P3 22,58 ± 4,359. Rataan litter size (ekor) P1 4,60 ± 1,897 P2 4,60 ± 1,712;P3 5,10 ± 2,233. Rataan bobot lahir anak (g) P1 1,66 ± 0,311; P2 1,54 ± 0,228; P3 1,51 ± 0,300. Rataan jumlah anak pada umur sapih P1 3,70 ± 1,810; P2 3,50 ± 0,971; P3 3.90 ± 1,791. Rataan bobot sapih anak (g) P1 17,09 ± 2,079; P2 17,79 ± 1,267; P3 16,98 ± 2,189. Rataan produktivitas (%) P1 205 ± 101,242; P2 175 ± 48,591; P3 185 ± 105,541. Rataan mortalitas (%) P1 14,22 ± 12,952; P2 15,44 ± 12,617; P3 15,68 ± 12,702. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian perbedaan media alas serutan kayu, pasir zeolit aktif dan sekam padi memberikan perbedaan pengaruh yang tidak nyata terhadap konsumsi pakan, litter size, bobot lahir, jumlah anak lepas sapih, bobot sapih, produktivitas dan mortalitas hamster Campbell. Saran dari penelitian ini adalah penggunaan media alas kandang serutan kayu dapat diganti dengan pasir zeolit aktif atau sekam padi karena dinilai dari segi ekonomi lebih murah dan keberadaannya mudah untuk didapatkan.