Pengaruh subtitusi rumput gajah dengan enceng gondok (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms) dalam pakan lengkap terhadap kecernaan dan konsentrasi VFA secara in vitro
Main Author: | LailatulIfniyah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/136608/1/051100945.pdf http://repository.ub.ac.id/136608/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai bulan Mei 2010 di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang untuk analisis proksimat dan pengukuran kecernaan secara in vitro. Analisis VFA dilaksanakan di Laboratorium Pangan dan Gizi Pusat Antar Universitas (PAU), Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat subtitusi rumput gajah dengan enceng gondok dalam pakan lengkap terhadap kecernaan dan konsentrasi VFA secara in vitro, serta untuk mengetahui penggunaan enceng gondok yang optimal dalam pakan lengkap. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pakan lengkap yang terdiri dari enceng gondok, rumput gajah, dan konsentrat yang tersusun dari dedak kasar, bungkil kedelai, bungkil kopra, bungkil biji kapuk, mineral, dan pollard. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan lima perlakuan dan tiga kali ulangan pengambilan cairan rumen sapi sebagai kelompok. Perlakuan tersebut adalah RG100EG0 = 60% hijauan (100% RG + 0% EG) + 40% konsentrat, RG75EG25 = 60% hijauan (75% RG + 25% EG) + 40% konsentrat, RG50EG50 = 60% hijauan (50% RG + 50% EG) + 40% konsentrat, RG25EG75 = 60% hijauan (25% RG + 75% EG) + 40% konsentrat, RG0EG100 = 60% hijauan (0% RG + 100% EG) + 40% konsentrat. Variabel yang diukur adalah kandungan nutrien, kecernaan BK dan BO secara in vitro, dan konsentrasi VFA (diinkubasi selama 96 jam). Hasil penelitian menunjukkan bahwa subtitusi rumput gajah dengan enceng gondok dalam pakan lengkap dengan tingkat berbeda memberikan pengaruh yang tidak nyata (P>0,05) terhadap KcBK, KcBO, dan konsentrasi VFA. Nilai KcBK dan KcBO terendah pada perlakuan RG100EG0 (67,29% dan 66,65%) dan tertinggi pada perlakuan RG0EG100 (73,76% dan 68,85%). Konsentrasi VFA terendah pada perlakuan RG100EG0 (31,77 mMol/l) dan tertinggi pada perlakuan RG0EG100 (29,92 mMol/l). Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa semakin tinggi subtitusi rumput gajah dengan enceng gondok maka KcBK dan KcBO semakin tinggi, sedangkan konsentrasi VFA semakin rendah. Enceng gondok dapat digunakan sebagai pengganti rumput gajah sampai 100%. Disarankan perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang produksi gas dan kadar NH3. Selain itu, juga perlu dilakukan penelitian secara in vivo untuk mengetahui pengaruh penggunaan enceng gondok terhadap produktivitas ternak ruminansia.