Analisa ekonomi usaha Peternakan ayam petelur pada PT. “Lawang Farm“ Desa Sidodadi Kecamatan Lawang Kabupaten Malang

Main Author: ArifSaifudin
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2010
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/136580/1/051000631.pdf
http://repository.ub.ac.id/136580/
Daftar Isi:
  • Peternakan merupakan subsektor pertanian yang berperan dalam pembangunan di Indonesia yaitu menyediakan pangan hewani yang bernilai gizi tinggi. Pembangunan peternakan juga bertujuan untuk meningkatkan pendapatan serta menambah devisa dan memperluas kesempatan kerja. Kondisi ekonomi saat sekarang ini mengalami pasang surut yang mengakibatkan harga bahan baku serta daya beli masyarakat terhadap produk khususnya telur berubah-ubah. Hal ini akan mempengaruhi perusahaan dalam menentukan harga dan volume produksi. Oleh karena itu kemampuan manajemen dalam menerapkan strategi perusahaan harus memadai untuk mengatasi persaingan dengan perusahaan sejenis agar mencapai laba yang maksimal. PT. Lawang Farm merupakan salah satu perusahaan peternakan ayam ras petelur yang ada di Kabupaten Malang. Kondisi ekonomi yang pasang surut saat ini mempengaruhi usaha peternakan sehingga tidak sedikit peternakan yang tidak mampu bertahan terhadap usahanya sehingga perlu dilakukan analisa. Penelitian dilaksanakan selama satu bulan di PT. Lawang Farm Desa Sidodadi Kecamatan Lawang Kabupaten Malang yaitu mulai tanggal 15 Desember 2009 sampai 13 Januari 2010. Sampel penelitian dipilih secara purposive sampling yaitu pemilihan sampel berdasarkan tujuan penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya keuntungan atau laba usaha, break even point (BEP), payback period (PBP), revenue cost ratio (R/C ratio) dan rentabilitas pada PT. Lawang Farm Malang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus pada PT. Lawang Farm yang wujudnya mengenai skala usaha dan lama usaha. Data yang diperoleh berupa data primer dan data sekunder. Data-data primer didapatkan langsung melalui wawancara dengan pihak yang terkait sedangkan data sekunder didapatkan dari recording produksi telur, kantor desa setempat dan literatur dari buku, internet (artikel maupun jurnal). Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan tabel dari angka-angka yang tersedia, kemudian melakukan uraian dengan menggunakan rumus-rumus ekonomi sesuai dengan tujuan penelitian. Hasil penelitian diperoleh bahwa besarnya modal usaha sebesar Rp. 8.3813090.354,-, biaya produksi sebesar Rp. 1.588.703.639,-/bulan, Rp.13.306,-perekor/bulan dan Rp. 8.528,-./kg Penerimaan usaha sebesar Rp. 1.816.731.610,-/bulan, Rp.15.216,-per ekor/bulan dan Rp. 9.752,-/kg. Keuntungan atau laba bersih setelah pajak sebesar Rp. 148.218.181,-/bulan, Rp. 1.241,- per ekor/bulan dan Rp. 796/kg telur. Break even point (BEP) produk sebesar 168.756,10 kg/bulan sedangkan BEP harga sebesar Rp 8.387,-/kg sedangkan produksi telur dan harga jual rata-rata telur di PT. Lawang Farm berturut-turut sebesar 186.293,3 kg/bulan dan Rp. 9.259,-/kg/bulan. Penerimaan yang diperoleh dari setiap rupiah yang dikeluarkan (R/C ratio) sebesar 1,14. Nilai payback period menunjukkan bahwa investasi yang ditanamkan akan kembali dalam jangka waktu 2 tahun 11,5 bulan. Hasil perhitungan rentabilitas ekonomi yang didapatkan menunjukkan nilai sebesar 1,77 persen/bulan sedangkan rentabilitas modal sendiri yang didapatkan sebesar 2,53 persen/bulan. Kesimpulan dari penelitian ini menyatakan bahwa usaha peternakan ayam petelur PT Lawang Farm dinyatakan menguntungkan hal ini dapat dilihat dari analisis keuntungan, nilai R/C ratio lebih dari 1 dan produk yang dihasilkan dan harga per kilogram produk yang ditawarkan lebih tinggi daripada BEP harga dan BEP produk yang telah dihitung. Hasil perhitungan rentabilitas ekonomi di PT. Lawang Farm termasuk dalam kategori buruk. Saran yang dapat diberikan antara lain 1) Pihak perusahaan menyesuaikan gaji tenaga kerja yang belum sesuai dengan UMR Kabupaten, 2) Dari perhitungan rentabilitas ekonomi maka dari pihak perusahaan juga harus memperhatikan dan diharapkan nilai rentabilitas mampu diatas 50 persen/tahun.