Pendugaan Produksi Susu Dengan Menggunakan Beberapa Rumus Matematika Pada Sapi Perah Peranakan Friesian Holstein (PFH) di KPSP “Setia Kawan” Nongkojajar Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan

Main Author: AswahRidhowi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2010
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/136574/1/051000537.pdf
http://repository.ub.ac.id/136574/
Daftar Isi:
  • Penelitian dilaksanakan di Unit Perkandangan Sapi Perah (PSP) Sekarsari KPSP ”Setia Kawan” Nongkojajar pada bulan Juli sampai Agustus 2009. Tujuan penelitian adalah untuk menduga produksi susu sapi perah PFH secara lebih awal selama satu periode laktasi 44 minggu dengan menggunakan beberapa model rumus, dan membandingkan hasil dugaan produksi susu dari beberapa model rumus tersebut dengan produksi susu sebenarnya untuk mendapatkan rumus pendugaan produksi dengan tingkat kesalahan terkecil. Materi penelitian berupa data sekunder catatan harian produksi susu dari 12 ekor sapi perah laktasi ke-1, 48 ekor sapi perah laktasi ke-2, 48 ekor sapi perah laktasi ke-3, 44 ekor sapi perah laktasi ke-4 dan 12 ekor sapi perah laktasi ke-5. Metode yang digunakan adalah percobaan, yaitu dengan mengambil data produksi susu 1 kali per minggu selama 13 minggu awal laktasi dan 2 kali per bulan selama 3 bulan awal laktasi. Kedua data tersebut diuji pada 3 model rumus pendugaan yakni, model l 1: b cx x y = ax e- , model 2: y = x(a + bx + cx2 )-1 x dan model 3: cx x y = a - bx - ae- . Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan data produksi 1 kali per minggu selama 3 bulan awal laktasi pada 3 model rumus, laktasi ke-1 sampai ke-5 menghasilkan rataan selisih dugaan produksi susu yang lebih tinggi dibandingkan total produksi susu sebenarnya yakni model 1: 6,17%, model 2: 7,29%, model 3: 7,78%. Sedangkan dengan menggunakan data produksi 2 kali per bulan selama 3 bulan awal laktasi rataan selisih dugaan produksi yang dihasilkan mulai laktasi ke-1 sampai ke-5 oleh model 1 dan 2 masing-masing 15,56% dan 2,60% lebih rendah dibanding total produksi susu sebenarnya, sedangkan model 3 27,57% lebih tinggi dibanding total produksi susu sebenarnya. Disimpulkan bahwa produksi susu selama satu masa laktasi dapat diduga lebih awal dengan menggunakan data produksi 1 kali per minggu dan 2 kali per bulan selama 3 bulan awal laktasi. Selisih terkecil diperoleh dari model rumus y = x(a + bx + cx2 )-1 x dengan menggunakan data produksi 2 kali per bulan selama 3 bulan awal laktasi. Untuk menduga produkis susu secara lebih awal disarankan untuk menggunakan model rumus 2, y = x(a + bx + cx2 )-1 x dengan mengambil data produksi 2 kali per bulan selama 3 bulan awal laktasi karena model ini memberikan informasi hasil dugaan yang lebih mendekati produksi susu sebenarnya.