Manajemen Pengetahuan: Berbagi Dan Tingkat Pengetahuan Pada Kedai Kopi Single Origin Di Kota Malan

Main Author: Saifulloh, Muh. Diqqi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/13647/1/MUH.%20DIQQI%20SAIFULLOH.pdf
http://repository.ub.ac.id/13647/
Daftar Isi:
  • Kegiatan berbagi pengetahuan memiliki pengaruh yang penting dalam sebuah upaya peningkatan inovasi kedai kopi. Berbagi pengetahuan mampu mendorong karyawan untuk mengkontribusikan pengetahuan yang dimiliki ke dalam kelompok sehingga dapat membuka peluang yang lebih besar untuk meningkatkan kemampuan karyawan dalam menciptakan ide-ide baru dan mengembangkan peluang bisnis baru yang akan mendorong kinerja bisnis dan keunggulan kompetitif. Pengukuran kinerja bisnis dapat dilihat salah satunya dengan perspektif pelanggan di pasar dalam bentuk jumlah pelanggan. Selain itu, pada teori connoisseurship consumer menjelaskan bahwa kedai kopi yang memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi juga akan memiliki jumlah pelanggan yang tinggi pula. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran umum kedai kopi di Kota Malang, mengetahui tahap berbagi pengetahuan pada kedai kopi dan menganalisis hubungan antara tingkat pengetahuan kedai kopi dengan jumlah pengunjung. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif (mix method). Pendekatan kualitatif digunakan untuk menjawab tujuan pertama dan kedua, sedengakan pendekatan kuantitatif menggunakan analisis rank spearman digunakan untuk menjawab tujuan ketiga. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) di Kota Malang. Penentuan informan menggunakan metode judgment sampling dengan mewawancarai 19 orang sebagai key informan yang dianggap sesuai dengan ciri-ciri khusus yang dimiliki sampel. Hasil dari penelitian ini adalah 1) kedai kopi merupakan usaha yang sedang tren di Kota Malang. Sebanyak lebih dari 150 kedai kopi telah berdiri dan akan terus bertambah pesat. Hal tersebut membuktikan bahwa industri kreatif yang dikembangkan kaum muda dapat berkembang dengan pesat. 2) Berbagi pengetahuan pada kedai kopi pada tahap Sosialisasi antara lain berbagi dengan teman, pelatihan dan pengetahuan dari petani. Tahap Eksternalisasi antara lain pembuatan SOP, catatan keuangan, dan catatan administrasi. Tahap Kombinasi antara lain tahap Eksternalisasi yang di-Internalisasikan. Tahap Internalisasi antara lain dari buku, artikel, internet dan otodidak. 3) Hubungan antara tingkat pengetahuan dengan jumlah pelanggan kedai kopi memilki korelasi yang kuat, karena ketiga variabel (kedalaman pengetahuan kopi, manajemen kedai dan strategi pemasaran kedai) mempunyai hubungan yang positif, sehingga peningkatan kedalaman pengetahuan berbanding lurus dengan jumlah pelanggan. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyarankan bagi seluruh karyawan kedai kopi sebaiknya untuk sering bertukar pengetahuan mengenai informasi atau pengetahuan yang lain dengan karyawan lain di dalam maupun di luar kedai, bagi pemilik kedai sebaiknya untuk selalu memperhatikan pencatatan administrasi, keuangan, dan pasokan agar usaha kedai kopi tetap berjalan lancer, dan pemilik kedai disarankan untuk lebih gencar melakukan pemasaran dengan strategi pemasaran 4P dalam rangka meningkatkan jumlah pelanggan.