Efisiensi reproduksi pada sapi Peranakan Ongole [PO], persilangan Limousin dan persilangan simental di Kabupaten Situbondo
Main Author: | DonySontaHertudie |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2009
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/136468/1/050900929.pdf http://repository.ub.ac.id/136468/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilaksanakan di peternakan rakyat Kecamatan Panji dan Kapongan Kabupaten Situbondo mulai tanggal 13 Oktober sampai dengan 15 November 2008. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bangsa terhadap efisiensi reproduksi pada sapi potong yang dipelihara oleh peternak daerah sumber bibit Kabupaten Situbondo. Materi yang digunakan penelitian ini adalah sapi Peranakan Ongole (PO), Limousin dan Simental pada paritas ke 3 dan 4 hasil inseminasi buatan yang diperoleh dari kartu akseptor IB sebanyak 333 ekor. Metode yang digunakan adalah studi kasus. Data yang diambil adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara secara langsung kepada petani peternak dan inseminator dengan menggunakan daftar pertanyaan serta observasi ke tempat lokasi penelitian, sedangkan data sekunder diperoleh dengan mengambil data dari recording reproduksi (kartu akseptor IB) Dinas Peternakan Daerah Tingkat II Kabupaten Situbondo. Variabel penelitian yang diamati adalah tampilan reproduksi induk sapi dari bangsa PO, Limousin, dan Simental yang meliputi CR , S/C, DO , dan CI. Data dianalisis secara deskriptif dan untuk mengetahui perbedaan DO dan CI pada bangsa PO, Limousin dan Simental pada paritas 3 dan 4 data dianalisis dengan uji-t tidak berpasangan. Hasil penelitian pada paritas 3 menunjukkan bahwa rata-rata CR, S/C, DO, CI dan IF pada sapi PO berturut-turut 64,28; 1,42±0,58; 125,28±24,20; 411,06±24,05; 45,27, sapi Limousin 61,86; 1,39±0,51; 114,24±16,31; 399,79±16,51; 55,37, pada sapi Simental 65,04; 1,40±0,58; 113,10±19,05; 398,30±18,85; 58,42, sedangkan pada paritas 4 pada sapi PO rata-rata nilai CR, S/C, DO, CI dan IF berturut-turut 65,17; 1,41±0,59; 123,94±21,49; 409,54±22,02; 47,21, pada sapi Limousin 67,79; 1,37±0,58, 116,46±20,54; 402,44±21,17; 58,48, pada sapi Simental 60,19; 1,46±0,59; 116,46±16,11; 398,56±16,56; 53,22. Nilai DO dan CI antara sapi Simental dan Limosin tidak berbeda nyata, sedangkan antara sapi Limousin dan Simental dengan PO berbeda nyata. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa Sapi Persilangan Limousin dan Persilangan Simental di lokasi penelitian dapat memiliki reproduksi yang lebih efisien dari sapi PO dengan manajemen pemeliharaan yang baik. Dalam pemeliharaan sapi persilangan Limousin dan Persilangan Simental pe-ternak disarankan untuk meningkatkan kwalitas pakan saat sapi bunting 8 bulan sampai pedet berhenti menyusui agar mempercepat recovery tubuh setelah melahirkan, sebab kedua jenis sapi tersebut kurang adaptif terhadap pakan yang jelek. Peternak disarankan untuk mengawinkan induk sapi pada saat estrus ke dua dan tidak menunggu pedet disapih terlebih dahulu agar dapat memperpendek CI.