Analisis Pengendalian Kualitas Baglog Jamur Tiram Putih (Pleourotus Ostreatus) (Studi Kasus Di Cv. Agaricus Sido Makmur Sentosa, Lawang, Kabupaten Malang)
Main Author: | Baihaqi, Imam |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/13646/1/IMAM%20BAIHAQI.pdf http://repository.ub.ac.id/13646/ |
Daftar Isi:
- Kualitas merupakan salah satu aspek penting dalam penampilan perusahaan, karena kualitas akan menjadi tolak ukur kepuasan konsumen terhadap produk yang ditawarkan perusahaan. Akan tetapi, dari produksi baglog jamur tiram putih CV. Agaricus Sido Makmur Sentosa, terdapat baglog jamur yang rusak seperti baglog kontaminasi dan tidak tumbuh tudung. Berdasarkan permasalahan tersebut, masalah umum dari penelitian ini yaitu “Bagaimanakah pengendalian kualitas baglog jamur tiram putih yang dilaksanakan oleh perusahaan dan faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab baglog kurang berkualitas”. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mendeskripsikan pelaksanaan pengendalian kualitas produksi baglog jamur tiram putih, 2) Menganalisis pengendalian kualitas baglog jamur tiram putih pada proses produksi jamur tiram putih, dan 3) Menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan baglog jamur tiram putih tidak berkualitas pada CV. Agaricus Sido Makmur Sentosa. Penelitian ini dilakukan di CV. Agaricus Sido Makmur Sentosa Kecamatan Lawang Kabupaten Malang. Penentuan responden untuk mendapatkan data yang dikehendaki menggunakan metode purposive, yaitu manajer budidaya jamur tiram dan 3 tenaga kerja di bagian proses produksi. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif untuk menjawab tujuan pertama, pengendalian kualitas dengan pendekatan six sigma untuk menjawab tujuan kedua dan diagram sebab-akibat untuk menjawab tujuan ketiga. Hasil dari tujuan pertama yaitu diketahui bahwa pelaksanaan pengendalian kualitas produksi baglog jamur tiram putih pada CV. Agaricus Sido Makmur Sentosa sudah mencapai 90% proses produksi sesuai dengan standar opersional prosedur (SOP) yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Hasil tujuan kedua yaitu produksi baglog jamur tiram putih masih berada pada batas toleransi kerusakan untuk persaingan lokal. Sedangkan proses yang mengalami penyimpangan terbesar yakni proses inokulasi dengan dua masalah kerusakan yang terjadi yaitu kontaminasi dan kerusakan akibat serangan hama. Sedangkan hasil dari tujuan ketiga yaitu faktor penyebab baglog jamur tiram putih tidak berkualitas diantaranya adalah bibit yang digunakan kurang berkualitas, serbuk kayu yang masih mengandung getah dan pelumas gergaji kayu yang berasal dari oli dan solar, kebersihan ruang inkubasi kurang terjaga, sirkulasi udara tiap baglog kurang baik, terdapat serangan hama, penataan baglog yang terlalu rapat, proses inokulasi yang kurang sempurna, alat produksi ada yang rusak, kurangnya perhatian dan pengawasan kepada tenaga kerja dalam bekerja. Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, saran yang dapat diberikan berkaitan dengan hasil penelitian pada baglog jamur tiram putih di CV. Agaricus Sido Makmur Sentosa adalah perlu melakukan peningkatan pengawasan dan pengecekan ulang terhadap peralatan dan bahan baku yang digunakan. Perusahaan juga perlu melakukan pelatihan dan seminar khusus untuk tenaga kerja, dan perusahaan agar lebih memperjelas sistem perjanjian dengan mitra kerja.