Efisiensi reproduksi sapi Brahman cross ex-impor dan Peranakan Ongole (PO) di Kabupaten Ngawi

Main Author: MuhammadFadluzZaki
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2009
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/136411/1/050903257.pdf
http://repository.ub.ac.id/136411/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Padas, Widodaren, dan Geneng kabupaten Ngawi mulai tanggal 5 May 2009 sampai dengan 5 Juni 2009. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efisiensi reproduksi Sapi Brahman cross ex-Impor dan Peranakan Ongole (PO) di kabupaten Ngawi yang meliputi Kawin setelah beranak, Days Open , Service per Conception , Conception rate dan Calving Interval . Materi yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Sapi Brahman Cross Eks-impor dari Australia dengan total sampel 88 ekor dan 16 ekor sapi Peranakan Ongole (PO). Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Data yang diambil adalah data primer dan sekunder. Data Primer diperoleh dari hasil wawancara dengan para peternak setempat, sedangkan data sekunder diperoleh dari recording reproduksi (kartu akseptor IB) Dinas Kehewanan Kabupaten Ngawi. Penentuan wilayah penelitian dilakukan secara purposive sampling . Pengambilan sampel responden dilakukan secara acak dengan syarat : 1) Responden merupakan petani ternak akseptor IB. 2) Responden mempunyai catatan reproduksi (memiliki kartu IB) yang lengkap serta memiliki ternak. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata interval waktu kawin setelah beranak, DO , S/C, CR, dan CI berturut-turut 158,52±77,33 (hari); 225,97±106,69 (hari); 2,79 kali; 37,50 %; 498,19±104,97 (hari), dan sapi PO 136.55±56,83 (hari); 160.88±91,62 (hari); 1,5 kali; 50 %; 427.81±48,35 (hari). Interval waktu kawin setelah beranak sapi Brahman Cross dan PO tidak berbeda nyata, sedangkan DO dan CI berbeda nyata. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Sapi PO di lokasi penelitian memiliki efisiensi reproduksi yang lebih efisien daripada Sapi Brahman Cross eks-impor. Sapi Brahman Cross eks-impor menunjukkan angka CR yang lebih kecil, days open dan calving interval yang lebih panjang serta angka S/C yang besar. Disarankan dalam pemeliharaan sapi Brahman Cross Ex-impor sebaiknya peternak lebih meningkatkan pencatatan reproduksi sapi-sapinya.