Pengaruh penambahan onggok dan onggok terfermentasi dalam pakan terhadap kecernaan pakan pada sapi perah PFH
Main Author: | FaisolAmin |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2009
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/136395/1/050902800.pdf http://repository.ub.ac.id/136395/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai bulan April 2008 di kandang rearing milik BPT dan HMT Batu untuk percobaan in vivo. Analisis kandungan nutrien pakan dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan onggok dan onggok terfermentasi dalam takan terhadap kecernaan pada sapi perah PFH. Materi penelitian adalah sapi perah PFH sebanyak 9 ekor pada periode laktasi 3-5 dan bulan laktasi ke 5-8, bobot badan 348-510 kg. Pakan yang diberikan berupa tebon jagung (Zea mays), rumput gajah (Pennisetum purpurium), rumput lapang, gamal (Gliricidia Maculata), konsentrat,dan onggok (Cassava waste) tanpa atau dengan fermentasi sebagai pakan tambahan. Metode penelitian adalah percobaan secara in vivo. Penelitian ini dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Sub Anak Contoh yang terdiri dari 3 perlakuan dan 3 kelompok dan sub anak contoh sebanyak 4 kali. Pakan perlakuan yaitu P0 : Hijauan + Konsentrat (tanpa penambahan onggok), P1 : Hijauan + Konsentrat + Onggok Tanpa Fermentasi (Perbandingan Onggok Terfermentasi 1:1 dari berat konsentrat), P2 : Hijauan + Konsentrat + Onggok Terfermentasi (Perbandingan Onggok Terfermentasi 1:1 dari berat konsentrat), dan analisis statistik dilakukan setelah semua data terkumpul lengkap dengan menggunakan RAK anak contoh dengan 3 perlakuan pakan dan 4 anak contoh dengan menggunakan analisis ragam. Variabel yang diamati adalah konsumsi nutrien pakan, yaitu : konsumsi bahan kering (KBK), konsumsi bahan organik (KBO) dan konsumsi protein kasar (KPK) ; kecernaan nutrien pakan yaitu: kecernaan bahan kering (KcBK), kecernaan bahan organik (KcBO) dan kecernaan protein kasar (KcPK); konsumsi nutrien pakan tercerna yaitu: konsumsi bahan kering tercerna (KBKT), konsumsi bahan organik tercerna (KBOT) dan konsumsi protein kasar tercerna (KPKT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa diantara perlakuan menunjukkan pengaruh yang tidak nyata (P>0,05) terhadap KBK, KBO, KPK, KcBK, KcBO, KcPK, KBKT, KBOT, KPKT. Nilai KBK dan KBO tertinggi pada perlakuan R2 yaitu 18,37 kg/ekor/hr dan 16,71 kg/ekor/hr, sedangkan KPK tertinggi pada perlakuan R0 yaitu 2,28 kg/ekor/hr. Nilai kcBK dan KcBO tertinggi pada perlakuan R2, tetapi KcPK tertinggi pada perlakuan R0. Disimpulkan bahwa semakin tinggi penggunaan onggok terfermentasi dapat meningkatkan KBK, KBO, KcBK, KcBO namun dapat menurunkan KPK, dan KcPK.