Tingkat maturasi oosit in Vitro pada kambing umur pra pubertas dan pubertas
Main Author: | PeniMeiRitaSari |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2008
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/136355/1/050801762.pdf http://repository.ub.ac.id/136355/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini dimulai pada bulan April sampai Oktober 2007 di Laboratorium Mutiara Bunda jl. Ciujung no. 07 Malang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas pematangan oosit secara in vitro umur pra pubertas dan pubertas pada kambing. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk mengetahui umur kambing optimum yang dapat meningkatkan jumlah oosit berkualitas baik pada pematangan oosit secara in vitro. Materi penelitian yang digunakan adalah 216 oosit yang berasal dari ovarium kambing tidak bunting yang dikelompokkan dalam 2 kelompok umur yaitu: Pra pubertas dan pubertas. Metode penelitian yang digunakan adalah percobaan dengan Rancangan Acak Lengkap pada medium 9 ml TCM 199 + 10 % serum (FBS) diinkubasi pada 5% CO2 dengan suhu 380C selama 28 jam. Pengamatan dilakukan berdasarkan tingkat pengembangan sel kumulus kualitas (0, 1, dan 2). Penelitian ini dilakukan dengan 10 kali ulangan. Analisa data yang digunakan adalah pengembangan sel kumulus kualitas 2 dengan analisis ragam. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kualitas oosit hasil pematangan in vitro berdasarkan pengembangan kumulus umur pra pubertas diperoleh pra pubertas kualitas 0 (14,7%), kualitas 1 (14,7%) dan kualitas 2 (70,7%). Sedangkan untuk pubertas kualitas 0 (0%), kualitas 1 (22%) dan kualitas 2 (78%) tidak berbeda nyata (P>0,05). Umur tidak mempengaruhi tingkat pengembangan kumulus oosit kambing kualitas 2, masing- masing yaitu pra pubertas 82 % dan pubertas 78 %. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah kualitas oosit kambing hasil pematangan in vitro berdasarkan pengembangan sel kumulus kualitas 2 dan keberadaan polar body , tidak dipengaruhi oleh umur. Disarankan oosit dari kambing umur pra pubertas dan pubertas dapat digunakan untuk proses in vitro maturation. Agar data yang di hasilkan lebih lanjut perlu dilakukan dengan perlakuan yang lebih banyak oosit dari berbagai umur kambing.