Penampilan Reproduksi Kambing Peranakan Etawah (PE) pada Peternakan Rakyat di Kecamatan Ampelgading Kabupaten Malang
Main Author: | PrayudiWardana |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2008
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/136351/1/050801680.pdf http://repository.ub.ac.id/136351/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilaksanakan pada peternakan rakyat di kecamatan Ampelgading kabupaten Malang mulai tanggal 1 Mei sampai dengan 27 Mei 2006. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui penampilan reproduksi yang meliputi umur pertama kali kawin, S/C, jumlah anak sekelahiran (Litter Size), perkawinan kembali setelah beranak, Days Open dan Kidding Interval pada kambing PE di sentra pembibitan Kecamatan Ampelgading. Selain itu juga untuk mengetahui pengaruh umur terhadap tampilan reproduksi kambing PE pada PI2, PI4, PI6, dan PI8. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi untuk memperbaiki pengelolaan reproduksi dalam manajemen pemeliharaan ternak kambing PE di lokasi penelitian. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah induk kambing PE yang dipelihara di peternakan rakyat sebanyak 69 ekor yang diambil dari 69 orang peternak. Variabel yang diamati : umur induk, umur pertama dikawinkan, paritas induk, S/C, Litter S ize , perkawinan kembali setelah beranak, DO dan KI . Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan observasi langsung di lapangan untuk mengetahui tampilan reproduksi pada berbagai tingkat umur, kemudian masing-masing umur tampilan reproduksinya dibandingkan dengan menggunakan ratarata dan simpangan baku. Sedangkan pengaruh umur dan tampilan reproduksinya diuji dengan uji t tidak berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata umur pertama kali kawin 9,2 ± 2,8 bulan, angka kawin per kebuntingan (S/C) 1,4 ± 0,7 kali, Litter Size PE 2 ± 0,8 ekor, Umur sapih rata-rata 3,8 ± 1,4 bulan, Kawin pertama setelah beranak 102,4 ± 41,4 hari, Days Open 109,6 ± 45,3 hari dan Kidding Interval 250,7 ± 44,4 hari. Dari hasil analisisnya tidak menunjukkan beda nyata pada berbagai tingkat umur. Kesimpulan yang diperoleh adalah penampilan reproduksi kambing PE di Kecamatan Ampelgading sudah cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata nilai S/C kambing PE adalah 1,4 ± 0,7 kali. Rata-rata Litter Size adalah 2 ± 0,8 ekor. Rata-rata kawin pertama kambing PE umur 9,2 ± 2,8 bulan. Rata-rata kawin pertama setelah beranak adalah 102,4 ± 41,4 hari. Rata-rata Days Open (DO) adalah 109,6 ± 45,3 hari dan rata-rata Kidding Interval (KI) adalah 250,7 ± 44,4 hari. Dari hasil analisisnya tidak menunjukkan beda nyata pada berbagai tingkat umur, yang berarti bahwa umur tidak selalu mempengaruhi penampilan reproduksi kambing PE di kecamatan Ampelgading. Saran yang dikemukakan adalah umur pertama kali mengawinkan ternak sebaiknya maksimal umur 12 bulan. S/C di kecamatan Ampelgading cukup baik, sehingga perlu dipertahankan. Selain itu disarankan anak disapih pada umur 3 bulan, agar induk cepat dikawinkan kembali . Perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui tentang pengaruh bobot badan terhadap penampilan reproduksi kambing PE.