Pengaruh tingkat kanibalisme terhadap konsumsi pakan, produksi telur dan konversi pakan pada burung puyuh [Coturnix-coturnix japonica] yang dipelihara dengan single pair mating
Main Author: | RoofiqAfandi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2008
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/136349/1/050801679.pdf http://repository.ub.ac.id/136349/ |
Daftar Isi:
- Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 30 November 2007 sampai 4 Januari 2008 di Desa Dadap Rejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh tingkat kanibalisme terhadap konsumsi pakan, produksi telur dan konversi pakan pada burung puyuh yang dipelihara dengan single pair mating . Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan informasi dan bahan pertimbangan bagi peternak tentang pengaruh berbagai tingkat kanibalisme terhadap konsumsi pakan, produksi telur dan konversi pakan yang dipelihara dengan single pair mating supaya produktivitas tetap optimal. Materi yang digunakan dalam penelitian adalah burung puyuh ( Coturnix-coturnix japonica ) betina sebanyak 70 ekor dan burung puyuh jantan sebanyak 40 ekor dengan umur 2 bulan, kemudian dilakukan seleksi High Feather Pecking dan Low Feather Pecking masing - masing berjumlah 20 ekor burung puyuh jantan dan 20 ekor burung puyuh betina. Metode penelitian adalah percobaan dengan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari empat perlakuan dan lima ulangan. Perlakuannya adalah kombinasi pasangan perkawinan yang berbeda tingkat kanibalisme dengan sistem single pair mating ( sex ratio 1 : 1), kelompok tersebut antara lain P0 = jantan HFP >< betina HFP, P1 = jantan HFP >< betina LFP, P2 = jantan LFP >< betina HFP dan P3 = jantan LFP >< betina LFP (HFP = high feather pecking dan LFP = low feather pecking ). Dasar dari pengelompokan tersebut adalah jumlah patukan dan level kerusakan bulu. Variabel yang diamati adalah meliputi konsumsi pakan, produksi telur dan konversi pakan. Data dianalisis dengan sidik ragam dan jika terdapat perbedaan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (JBD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kanibalisme memberikan perbedaan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap konsumsi pakan, produksi telur dan konversi pakan. Rataan konsumsi pakan burung puyuh per hari pada masing-masing perlakuan P0, P1, P2 dan P3 sebesar 42.62 ± 0.7 gram/pasang, 37.30 ± 1.35 gram/pasang, 39.19 ± 1.46 gram/pasang dan 34.94 ± 0.46 gram/pasang. Rataan produksi telur burung puyuh pada masing-masing perlakuan P0, P1, P2 dan P3 sebesar 390.76 ± 4.32 gram/ekor/35 hari, 344.46 ± 8.77 gram/ekor/35 hari, 358.5 ± 22.40 gram/ekor/35 hari dan 373.94 ± 10.20 gram/ekor/35 hari. Rataan konversi pakan pada masing-masing perlakuan P0, P1, P2 dan P3 sebesar 1.91 ± 0.039, 1.92 ± 0.096, 1.92 ± 0.084 dan 1.64 ± 0.042. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pasangan perkawinan antara burung puyuh jantan dan betina tingkat kanibalisme tinggi memiliki konsumsi pakan dan produksi telur tertinggi, tetapi konversi pakan lebih tinggi jika dibandingkan dengan pasangan burung puyuh tingkat kanibalisme rendah.. Pasangan perkawinan antara burung puyuh dengan tingkat kanibalisme tinggi dan rendah baik pada jantan atau betina juga menunjukkan konversi pakan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan pasangan burung puyuh tingkat kanibalisme rendah. Pasangan perkawinan antara burung puyuh jantan dan betina tingkat kanibalisme rendah merupakan pasangan yang terbaik yaitu memiliki konsumsi pakan produksi telur dan konversi pakan yang optimal. Disarankan agar dalam pemeliharaan burung puyuh dilakukan seleksi untuk memilih bibit burung puyuh yang memiliki tingkat kanibalisme rendah.