Pendugaan Bobot Badan Sapi Persilangan Limousin Berdasarkan Panjang Badan dan Lingkar Dada

Main Author: :MuhammadAkbar
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2008
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/136348/1/050801527.pdf
http://repository.ub.ac.id/136348/
Daftar Isi:
  • Penelitian dilakukan di Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang, Kecamatan Wonosalam dan Ngoro Kabupaten Jombang serta Kecamatan Pace Kabupaten Nganjuk pada bulan Agustus – September 2007. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rumus yang paling tepat untuk memprediksi bobot badan dengan menggunakan ukuran panjang badan dan lingkar dada pada sapi persilangan Limousin. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sapi persilangan Limousin jantan dengan umur dua tahun (PI2) sebanyak 500 ekor. Metode penelitian yang digunakan adalah survei. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah bobot badan (BB), panjang badan (PB) dan lingkar dada (LD). Data yang diperoleh juga pendugaan bobot badan menggunakan analisis regresi sederhana dengan dimasukkan dalam rumus pendugaan bobot badan yaitu rumus Schoorl, Smith dan Winter. Dicoba juga pendugaan bobot badan menggunakan analisis regresi sederhana dengan memperhatikan korelasi antara ukuran panjang badan dan lingkar dada dengan bobot badan. Nilai rata-rata bobot badan timbang sebesar 546,24 ± 36,03 kg yang berarti kisarannya antara 510,21 - 582,27 kg. Rata-rata pendugaan bobot badan sapi persilangan Limousin menggunakan rumus Schoorl sebesar 430,02 ± 30,64 kg dengan nilai penyimpangan terhadap bobot badan timbang sebesar 21,27%. Hasil pendugaan menggunakan rumus Smith adalah sebesar 413,61 ± 30,05 kg dengan nilai penyimpangan mencapai 24,28%. Pendugaan rumus Winter adalah sebesar 482,32 ± 46,31 kg dengan nilai penyimpangan sebesar 11,7%. Hasil perhitungan penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata pendugaan bobot badan sapi persilangan Limousin menggunakan rumus lebih rendah daripada bobot badan timbang. Nilai penyimpangan dari ketiga rumus diatas menunjukkan bahwa rumus-rumus tersebut kurang layak dijadikan sebagai acuan untuk menduga bobot badan sapi persilangan Limousin karena prosentase penyimpangan lebih dari 10%. Persamaan regresi linier sederhana antara bobot badan dengan jumlah panjang badan dan lingkar dada adalah : BB = -596.3 + 3.346 x (PB+LD) dengan nilai koefisien korelasi antara bobot badan dengan jumlah panjang badan dan lingkar dada diperoleh sebesar 0,961 dan koefisien determinasi sebesar 0,924. Rata-rata rata pendugaan bobot badan sapi persilangan Limousin menggunakan persamaan regresi linier sederhana lebih rendah dari bobot badan timbang yaitu sebesar 546 ± 34,63 kg dengan nilai penyimpangan rata-rata mencapai 2,8% Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Rumus Schoorl, Smith dan Winter kurang layak dipakai untuk menduga bobot badan sapi Limousin. Pendugaan bobot badan menggunakan persamaan regresi linier sederhana memiliki nilai penyimpangan yang sangat rendah sehingga dapat dijadikan acuan dalam melakukan pendugaan bobot badan sapi persilangan Limousin. Disarankan untuk melakukan uji lapang terhadap rumus persamaan regresi sederhana pada lokasi diluar tempat penelitian dan pada berbagai variasi umur sapi persilangan Limousin.