Estimasi Parameter Genetik Statistik Vital dan Korelasinya dengan bobot sapih pada Kambing Hasil Persilangan (F1) Pejantan Boer Murni dengan kambing lokal
Main Author: | Marlita |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2008
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/136332/1/050801145.pdf http://repository.ub.ac.id/136332/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Tulungagung, Blitar, Kediri dan Malang mulai bulan Mei sampai Juli 2007. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengestimasi nilai parameter genetik berupa nilai heritabilitas dan nilai pemuliaan statistik vital serta menghitung derajat hubungan antara bobot sapih (BS) dengan ukuran statistik vita. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan untuk program seleksi ternak serta untuk menduga bobot sapih berdasarkan ukuran statistik vital. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 46 ekor kambing hasil persilangan (F1) pejantan Boer murni dengan kambing lokal berumur 3 bulan (umur sapih). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan pengamatan langsung di lapang. Penentuan sample menggunakan purposive sampling yaitu sampel yang diambil telah ditetapkan berdasarkan kriteria tertentu. Variabel yang diamati dalam penelitian ini antara lain bobot sapih (BS) dan statistik vital ternak yang meliputi panjang badan (PB), lingkar dada (LD),dan tinggi gumba (TG). Estimasi parameter genetik dilakukan dengan menggunakan metode korelasi saudara kandung dan tiri dimana komponen ragam dihitung dengan menggunakan Analisis Ragam pola tersarang dimana jumlah anak per pejantan tidak sama. Korelasi antara bobot sapih dengan statistik vital dihitung dengan menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata bobot sapih sebesar 13,97 ± 2,79 kg. Rata-rata ukuran statistik vital PB, LD dan TG berturut-turut sebesar 42,32 ± 2,29 kg, 47,72 ± 3,63 kg dan 50,97 ± 3,26 kg. Nilai heritabilitas PB, LD dan TG berturut-turut sebesar 0,17 ± 0,38; 0,40 ± 0,56 dan 0,39 ± 0,61. Nilai pemuliaan statistik vital tertinggi ditunjukkan oleh pejantan Tarzan 42,33 cm; 47,73 cm dan 51,00 cm untuk sifat panjang badan, lingkar dada dan tinggi gumba. Nilai koefisien korelasi BS dengan SV sebesar 0,83 serta koefisien determinasi sebesar 0,91, sedangkan koefisien korelasi parsial antara BS dan PB (LD dan TG konstan), antara BS dan LD (PB dan TG konstan) serta BS dan TG (PB dan LD konstan) berturut-turut sebesar 0,79; 0,62 dan 0,19. Berdasarkan pengujian dengan nilai kritis r Pearson nampak bahwa tinggi gumba tidak memiliki pengaruh yang nyata terhadap bobot sapih. Hasil analisis regresi berganda menunjukkan nilai BS dapat ditentukan dengan persamaan BS = -31,31 + 0,88PB + 0,15 LD + 0,02 TG.