Kualitas dan proporsi spermatozoa X dan Y pada kambing PE setelah proses sexing menggunakan tiga gradien densitas albumin
Main Author: | AnitaRianti |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2008
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/136315/1/050801007.pdf http://repository.ub.ac.id/136315/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Reproduksi Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya, Malang, pada Agustus 2007 sampai Januari 2008. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas dan proporsi spermatozoa X dan Y dengan menggunakan sentrifugasi dengan kecepatan 2250 rpm selama 5 menit dan inkubasi selama 10 menit dan 20 menit dalam 3 gradien densitas BSA pada berbagai lapisan gradien. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pedoman produksi semen beku hasil sexing dengan menggunakan metode sentrifugasi dengan kecepatan 2250 rpm selama 5 menit dan inkubasi selama 10 menit dan 20 menit dalam 3 gradien BSA dan memungkinkan untuk diaplikasikan dilapang untuk memperoleh anak dengan jenis kelamin sesuai harapan serta sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya. Materi yang digunakan adalah semen segar yang berasal dari kambing Peranakan Ettawah (PE), berumur dua tahun dengan bobot badan 48 kg, yang dipelihara di Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Lawang dengan persyaratan minimal motilitas individu 70% dan motilitas massa 2+. Metode yang digunakan adalah metode percobaan dengan tiga perlakuan yaitu inkubasi 10 menit, inkubasi 20 menit dan sentrifugasi dengan kecepatan 2250 rpm selama 5 menit. Rancangan yang digunakan dalam penelitian adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dan apabila terdapat perbedaan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan.Hasil pengamatan menunjukkan bahwa perlakuan inkubasi dan sentrifugasi memberikan pengaruh yang sangat nyata (P 0,01) terhadap persentase motilitas, persentase spermatozoa hidup, konsentrasi spermatozoa dan persentase spermatozoa X dan Y, namun tidak memberikan pengaruh nyata (P< 0,05) pada tiap kelompok. Pada perlakuan inkubasi 10 menit lapisan 1 persentase motilitas spermatozoa yaitu 55,15 ± 2,93 %, persentase spermatozoa hidup lapisan 5 dengan perlakuan sentrifugasi yaitu 60,13 ± 6,93 %, sedangkan konsentrasi lapisan 1 pada perlakuan inkubasi 10 menit adalah 647,0 ± 202,49 juta/ml. Persentase spermatozoa X lapisan 1 pada perlakuan inkubasi 10 menit yaitu 55,16 ± 6,17% dan persentase spermatozoa Y lapisan 1 pada perlakuan sentrifugasi adalah 55,71 ± 5,36 %. Total motilitas spermatozoa dan total spermatozoa hidup tertinggi berada pada lapisan 1 dengan perlakuan inkubasi 10 menit berturut-turut adalah 43,68 ± 15,09 dan 45,67 ± 14,47 juta/ml. Dapat disimpulkan bahwa motilitas spermatozoa tertinggi terdapat pada perlakuan inkubasi 10 menit lapisan 1 yaitu 55,15 ± 2,93 %, spermatozoa hidup tertinggi terdapat pada perlakuan sentrifugasi lapisan 5 yaitu 60,13 ± 6,93 %, konsentrasi spermatozoa tertinggi terdapat pada perlakuan inkubasi 10 menit pada lapisan 1 yaitu 647,0 ± 202,49 juta/ml, proporsi spermatozoa X tertinggi terdapat pada perlakuan inkubasi 10 menit lapisan 1 yaitu 55,16 ± 6,17% dan proporsi spermatozoa Y tertinggi terdapat pada perlakuan sentrifugasi lapisan 1 yaitu 55,71± 5,36 %. Saran yang dapat diberikan adalah sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pemisahan spermatozoa X dan Y dengan perlakuan sentrifugasi dengan lama dan kecepatan yang berbeda, serta lama waktu inkubasi agar mendapatkan proporsi spermatozoa sesuai dengan harapan.