Kualitas dan proporsi spermatozoa X dan Y kambing peranakan Etawah setelah proses sexing menggunakan 2 gradien densitas albumin

Main Author: INyomanTrisnaSujanta
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2008
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/136314/1/050801006.pdf
http://repository.ub.ac.id/136314/
Daftar Isi:
  • Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Reproduksi Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang pada bulan Desember 2007 sampai dengan Januari 2008. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas dan proporsi spermatozoa X dan Y kambing PE hasil sexing dengan metode sentrifugasi dan inkubasi menggunakan 2 gradien BSA. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi dan pedoman produksi semen beku kambing PE hasil sexing serta dapat digunakan sebagai pertimbangan bagi peneliti selanjutnya. Materi yang digunakan dalam penelitian meliputi : Semen kambing PE dengan persyaratan motilitas individu minimal 70 persen dan motilitas massa minimal 2 +, Bovine Serum Albumin (BSA) dan pengencer andromed. Metode yang digunakan dalam penelitian ialah metode percobaan menggunakan gradient BSA konsentrasi 5 dan 15 persen. Data hasil penelitian yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 perlakuan dan 10 kelompok ulangan, untuk membandingkan masing-masing perlakuan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan serta Uji Chi Square untuk membandingklan spermatozoa X dan Y pada semen segar kambing PEHasil penelitian menggunakan gradien BSA Densitas Albumin menghasilkan kualitas tertinggi meliputi motilitas individu sebesar 56,19 ± 1,90 persen pada lapisan 5 perlakuan sentrifugasi, persentase spermatozoa hidup tertinggi sebesar 59,65 ± 4,51 persen pada lapisan 1 perlakuan inkubasi 20 menit, dan konsentrasi tertinggi sebesar 64,90 ± 24,16 juta/ml pada lapisan 5 perlakuan sentrifugasi. Spermatozoa X tertinggi diperoleh pada lapisan 1 perlakuan inkubasi 10 menit sebesar 55,65 ± 4,14 persen, spermatozoa Y tertinggi diperoleh pada lapisan 5 perlakuan inkubasi 20 menit sebesar 62,19 ± 7,27 persen. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian antara lain : Kualitas spermatozoa meliputi motilitas individu mengalami penurunan rata-rata 25,29 persen dari spermatozoa segar dan persentase hidup mengalami penurunan ratarata 38,44 persen. Motilitas individu tertinggi terdapat pada lapisan 5 perlakuan sentrifugasi sebesar 56,19 ± 1,90 persen, persentase spermatozoa hidup tertinggi terdapat pada lapisan 1 perlakuan inkubasi 20 menit sebesar 59,65 ± 4,51 persen, dan konsentrasi spermatozoa tertinggi terdapat pada lapisan 5 perlakuan sentrifugasi sebesar 64,90 ± 24,16 juta/ml. Spermatozoa X tertinggi diperoleh pada lapisan 1 perlakuan inkubasi 10 menit sebesar 55,65 ± 4,14 persen dan Spermatozoa Y tertinggi diperoleh pada lapisan 5 perlakuan inkubasi 20 menit sebesar 62,19 ± 7,27 persen.