Estimasi nilai heritabilitas performans produksi kambing hasil persilangan [F1] pejantan Boer murni dengan kambing lokal dan nilai pemuliaan performans produksi pejantan Boer

Main Author: BintiKhoirulMastiah
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2008
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/136311/1/050800984.pdf
http://repository.ub.ac.id/136311/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Tulungagung, Blitar, Kediri, dan Malang pada bulan mei-juni 2007. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menduga nilai heritabilitas performans produksi kambing hasil persilangan (F1) pejantan Boer murni dengan kambing lokal dan menduga nilai pemuliaan performans produksi pejantan Boer berdasarkan performans produksi keturunannya (F1). Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai pedoman dan sebagai bahan pertimbangan dalam pelaksanaan program pemuliaan ternak khususnya seleksi sehingga dapat meningkatkan mutu genetik kambing lokal dan dapat digunakan dalam memilih pejantan Boer yang akan digunakan dalam persilangan serta sebagai bahan informasi untuk penelitian yang lebih lanjut. Materi yang digunakan adalah kambing hasil persilangan (F1) pejantan Boer murni dengan kambing PE yang mempunyai catatan bobot lahir yaitu sebanyak 86 ekor dan yang sudah mencapai umur sapih yaitu sebanyak 76 ekor. Pendugaan nilai heritabilitas menggunakan metode korelasi saudara tiri dan kandung. Komponen variasi diestimasi menggunakan ANOVA dengan model nested unequal per subclass. Nilai pemuliaan pejantan Boer diduga berdasarkan performans produksi kambing hasil persilangan (F1) pejantan Boer murni dengan kambing PE. Nilai heritabilitas kambing hasil persilangan (F1) pejantan Boer murni dengan kambing PE yang diperoleh termasuk dalam kategori sedang sampai tinggi. Nilai heritabilitas bobot sapih terkoreksi (0,49 ± 0,06) dan pertambahan bobot badan harian sebelum sapih terkoreksi (0,57 ± 0,08) dapat digunakan sebagai pedoman dalam program pemuliaan ternak, sebab nilai heritabilitasnya termasuk dalam kategori tinggi dan nilai galat bakunya tergolong rendah. Seleksi untuk meningkatkan mutu genetik sifat tersebut akan memberikan respon yangbesar. Pejantan Boer yang mempunyai nilai pemuliaan tertinggi untuk sifat bobot lahir adalah pejantan Prince Kovin yaitu sebesar 5,55 kg dan untuk sifat bobot sapih serta pertambahan bobot badan harian adalah pejantan Tyson yaitu sebesar 25,55 kg dan 240,82 g. Pejantan Prince kovin dan Tyson tersebut akan dapat menyebabkan rataan performans keturunannya menunjukkan keunggulan dibandingkan populasinya. Pengaruh faktor-faktor lingkungan perlu diminimalkan agar keragaman yang ada dalam penelitian hanya keragaman yang disebabkan oleh genetik dan untuk memperkecil peluang terjadinya nilai heritabilitas yang menyimpang sebaiknya menggunakan jumlah pengamatan yang lebih banyak.