Heat Tolerance Coefficient dan pertambahan bobot badan pada bangsa sapi PO (Peranakan Ongole) dan PFH (Peranakan Fries Holland) jantan

Main Author: SamsulArifin
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2008
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/136308/1/050800982.pdf
http://repository.ub.ac.id/136308/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini dimulai bulan September sampai Nopember 2007 dengan melakukan percobaan di dua tempat yaitu Loka Penelitian Sapi Potong dan PKSP (Pusat Koperasi Sapi Potong) Kecamatan Grati Kabupaten Pasuruan Jawa Timur. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui dan membandingkan HTC (Heat Tolerance Coefficient) dan PBB (Pertambahan Bobot Badan) pada dua bangsa sapi Peranakan Ongole (PO) dan Peranakan Fries Holland (PFH) jantan. Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam manajemen pemeliharaan pada bangsa PO dan PFH jantan. Materi yang digunakan adalah 19 ekor sapi PO jantan dan 15 ekor sapi PFH jantan, yang masing-masing berumur antara kurang dari 1 tahun sampai dengan 2,5 tahun yang ditunjukkan oleh gigi seri sapi. Bobot badan sapi PO dan PFH jantan yang dipakai dalam percobaan yaitu PO jantan 249,32 kg + 102,31 kg dan PFH jantan 348,8 kg + 86 kg. Sapi PO jantan yang digunakan merupakan sapi yang dipelihara di Loka Penelitian Sapi Potong, sedangkan sapi PFH jantan yang digunakan merupakan sapi yang dipelihara di PKSP Jawa Timur. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode percobaan disertai pengamatan secara langsung di Loka Penelitian Sapi Potong dan di PKSP Jawa Timur. Penelitian dilakukan selama 8 minggu. Pengamatan HTC dilakukan setiap minggu, pada waktu suhu lingkungan yang paling rendah dan yang paling tinggi dan pengambilan data PBB dilakukan setiap 2 minggu.Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi pernafasan, suhu tubuh dan HTC sapi PO dibanding dengan PFH jantan berbeda sangat nyata (P<0,01), sedangkan pada pengamatan PBB harian berbeda nyata (P<0,05) antara sapi PFH dibanding dengan PO jantan. Dari hasil uji t tidak berpasangan ternyata sapi PFH jantan yang dipelihara dalam kondisi lingkungan yang rata-rata suhu udara 29,07 0C dan kelembaban udara 74,41 % mengalami cekaman panas. Sedangkan pada PBB harian sapi PFH jantan rata-rata 0,73 kg/ekor/hari dan sapi PO jantan rata-rata 0,21 kg/ekor/hari. Disimpulkan bahwa frekuensi pernafasan, suhu tubuh dan HTC pada sapi PO jantan lebih rendah dibanding dengan sapi PFH jantan. Ketahanan terhadap panas pada sapi PO jantan lebih baik dibanding dengan sapi PFH jantan. Namun sebaliknya dengan bobot badan yang diperoleh sapi PO jantan memiliki PBB yang lebih rendah dibanding dengan sapi PFH jantan.