Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pupuk Organik Dengan Metode Eoq
Main Author: | Manik, Boiman |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/13630/1/BOIMAN%20MANIK.pdf http://repository.ub.ac.id/13630/ |
Daftar Isi:
- Persediaan merupakan salah satu pos modal kerja yang cukup penting karena kebanyakan modal usaha perusahaan berasal dari persediaan. Pengendalian persediaan yang dilakukan dengan baik, bias memudahkan perusahaan untuk melakukan proses produksi. Persediaan bahan baku bertujuan untuk memenuhi kebutuhan proses produksi pada waktu yang akan dating. Kebutuhan bahan baku dalam produksi diatur sesuai dengan jumlah bahan baku yang dibutuhkan, ketersediaan bahan baku dari pemasok, penyimpanan dan pemeliharaan bahan baku, serta permintaan dari pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sistem persediaan bahan baku pupuk organik yang dilakukan oleh PT. Gresik Cipta Sejahtera, serta mengalisis bahan baku dengan metode EOQ. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan analisis kuantitatif. Tujuan dari analisis kunatitatif ini untuk menemukan pengendalian persediaan yang ekonomis. Penelitian yang dilaksanakan berada di PT. Gresik Cipta Sejahtera. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja, karena perusahaan ini salah satu anak perusahaan PT. Gresik. Peneliti menentukan manajer pabrik sebagai responden karena memiliki kriteria yang sesuai dalam penelitian seperti pemahaman terhadap bahan baku pupuk, biaya pemesanan bahan baku, dan penggunaan bahan baku. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan wawancara menggunakan kuisioner, observasi, serta dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis pembelian bahan baku, analisis EOQ, menentukan safety stok, lead time, serta menentukan nilai reorder point. Hasil dari penelitian ini menunjukkan metode yang pengendalian bahan baku yang diterapkan oleh perusahaan selama ini adalah just in time yang memiliki kelemahan. Beberapa kelemahan tersebut antara lain ketergantungan terhadap petani dimana perusahaan membutuhkan pemesanan ulang bahan baku karena terjadi kasus salah produksi, bahan baku yang rusak, hingga terbuangnya bahan baku. Berdasarkan hasil analisis pengendalian bahan baku kompos ayam, kompos sapi, dan ampas tebu dengan menggunakan metode EOQ maka dapat ditemukan kuantitas pemesanan optimal. Pemesanan ampas tebu oleh perusahaan akan mendapatkan pengeluaran yang paling efisien jika melakukan pemesanan sebanyak 75,78 kali dalam sebulan dengan jumlah 312,11 kg. Untuk safety stock ampas tebu seharusnya dari Januari 2017 hingga Desember 2017 adalah 81.644,79 kg, lalu untuk perusahaan harus melakukan pemesanan ampas tebu kembali jika persediaan di gudang sebanyak 223.471,79 kg. Untuk kompos ayam perusahaan akan mendapatkan pengeluaran yang paling efisien jika melakukan pemesanan kompos ayam sebanyak 184,64 kali dalam sebulan dengan jumlah 760,48 kg. Besarnya safety stock kompos ayam yang seharusnya dimiliki oleh PT. Gresik Cipta Sejahtera dari bulan Januari 2017 hingga Desember 2017 275.732,78 kg. Lalu kompos ayam harus harus dipesan kembali jika persediaan di gudang tinggal 696.971,53 kg. Untuk kompos sapi perusahaan akan mendapatkan pengeluaran yang paling efisien jika melakukan pemesanan kompos ayam sebanyak 182,66 kali dalam sebulan dengan jumlah 655,84 kg. Lalu besarnya safety stock kompos sapi yang seharusnya dimiliki oleh PT. Gresik CiptaSejahtera dari bulan Januari 2017 hingga Desember 2017 adalah 218.266,19 kg. Lalu kompos sapi kembali harus dipesan kembali jika persediaan di gudang tinggal 560.080,47 kg. Lead Time dari ketiga bahan baku bervariasi sekitar 1 hingga 3 hari.