Pengaruh penambahan vitamin E [a-Tocoferol] terhadap kualitas maturasi oosit in Vitro pada kambing Peranakan Etawah [PE]

Main Author: NinaTriNovika
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2008
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/136290/1/050800770.pdf
http://repository.ub.ac.id/136290/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini dimulai pada bulan Maret sampai dengan Oktober 2007 di Laboratorium Rumah Sakit Bersalin Mutiara Bunda Jl. Ciujung No.19 Malang. Oosit kambing diambil dari RPH Sukun Malang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui maturasi in vitro oosit kambing dalam medium IVM dengan suplementasi vitamin E (α – Tocoferol). Kegunaan dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi yang menunjang bioteknologi reproduksi mengenai maturasi in vitro, khususnya pemberian suplementasi vitamin E (α – tocoferol) yang sesuai dan baik untuk pelaksanaan IVM pada oosit kambing PE. Materi yang digunakan adalah oosit kambing immature kualitas A, larutan NaCl steril, streptomisin, penisilin, TCM-199, NaHCO3, aquades, Deionized water, vitamin E (α-Tocoferol;Sigma T-3251), FBS. Metode penelitian yang digunakan adalah percobaan (eksperimental laboratorium) dengan 4 perlakuan yaitu tanpa penambahan vitamin E (kontrol), suplementasi vitamin E 100 μM, vitamin E 200 μM dan vitamin E 300 μM serta 10 kali ulangan. Dilakukan washing 3 kali pada cawan petri dan oosit ditanam pada medium IVM. Evaluasi dilaksanakan berdasarkan kualitas ekspansi cumullus oophorus dan kenampakan first polar body. Data yang didapat dianalisa dengan menggunakan khi kuadrat (χ2). Hasil penelitianmenunjukkan bahwa tingkat maturasi oosit kambing berdasarkan pengamatan cumullus oophorus adalah 32% (perlakuan kontrol), 68% (perlakuan vitamin E 100 μM), 73% (perlakuan vitamin E 200 μM) dan 91% (perlakuan vitamin E 300 μM). Ada pengaruh yang berbeda terhadap tingkat maturasi, sedangkan hasil pengamatan tingkat maturasi berdasarkan pada keberadaan first polar body adalah 17,39 % (perlakuan kontrol), 20,65 % (perlakuan vitamin E 100 μM), 33,75 % (perlakuan vitamin E 200 μM) dan 31,18 % (perlakuan vitamin E 300 μM). Hasil analisa statistik menunjukkan adanya pengaruh yang sangat nyata terhadap penambahan vitamin E ( P < 0,01 ). Disimpulkan bahwa penggunaan medium TCM-199 dengan suplementasi vitamin E dengan konsentrasi yang berbeda dalam medium IVM berpengaruh terhadap maturasi in vitro oosit kambing. Hasil terbaik pada perlakuan vitamin E dengan konsentrasi 300 μM memiliki hasil yang tinggi dibandingkan penambahan vitamin E 100 μM, 200 μM dan perlakuan kontrol. Disarankan penambahan vitamin E pada proses maturasi oosit kambing dengan konsentrasi 300 μM dalam mediumIVM, karena dapat menghasilkan proses maturasi dengan cumullus oophorus dan kenampakan first polar body yang tinggi dan perlu adanya penelitian lanjut dengan menggunakan konsentrasi vitamin E yang lainnya dalam medium IVM untuk menghasilkan maturasi oosit dengan nilai ekspansi cumullus oophorus dan kenampakan first polar body yang tinggi.