Pengaruh imbangan jantan dan betina terhadap fertilitas, daya tetas dan mortalitas embrio pada persilangan itik Mojosari dan itik Alabio
Main Author: | AgusSetiyoUtomo |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2008
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/136287/1/050800186.pdf http://repository.ub.ac.id/136287/ |
Daftar Isi:
- Penelitian dilaksanakan di CV. Kuda Hitam milik Bpk. Ardi Wisuku dengan alamat Jl. Ir. Sutami No 11 Kec. Ngadiluwih Kab. Kediri pada tanggal 08 April – 23 Mei 2007 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui imbangan jantan dan betina yang tepat untuk menghasilkan fertilitas dan daya tetas yang optimal pada itik persilangan jantan Mojosari dan betina Alabio. Untuk mengetahui pengaruh imbangan jantan dan betina terhadap mortalitas embrio. Materi yang digunakan yaitu itik Mojosari jantan umur 12 bulan sebanyak 24 ekor dan itik Alabio betina umur 12 bulan sebanyak 264 ekor, Telur tetas itik hasil silangan itik jantan Mojosari – betina Alabio yang dikumpulkan selama enam hari yang diambil secara acak sebanyak 600 butir, 24 kotak kandang sistem litter yang dilengkapi dengan wadah pakan dan minum yang permanen. Penelitian dilakukan dengan metode percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri empat perlakuan, imbangan jenis kelamin (jantan : betina) yaitu (P1) 1:8, (P2) 1:10, (P3) 1:12 dan (P4) 1:14. Setiap perlakuan diulang enam kali dan tiap ulangan diambil telur sebanyak 25 butir yang diambil secara acak. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan analisis ragam berdasarka transformasi data ke Arcsin √ % . Apabila hasil analisis ragam menunjukkan perbedaan yang nyata (P < 0,05) atau sangan nyata (P < 0,05), maka dilanjutkan dengan Uji Duncan Selang Berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa imbangan jantan dan betina terhadap fertilitas dan daya tetas memberikan perbedaan pengaruh yang nyata (P < 0,05). Rataan fertilitas masing-masing perlakuan adalah (P1) 69.82 ± 8.79, (P2) 64.01 ± 9.73, (P3) 60.39 ± 8.92, (P4) 52.24 ± 8.47. Sedangkan rataan daya tetas adalah (P1) 65.31 ± 5.87, (P2) 61.46 ± 6.86, (P3) 57.79 ± 4.30, (P4) 52.92 ± 10.60. Imbangan jantan dan betina tidak mempengaruhi mortalitas embrio telur dan rataan mortalitas adalah (P1) 9.32 %, (P2) 13.52 %, (P3) 12.52 %, (P4) 10.52 %. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa imbangan jantan dan betina pada itik persilangan Mojosari dan Alabio adalah semakin besar imbangan jantan dan betina, semakin menurun tinggkat persentase fertilitas yang diikuti dengan penurunan persentase daya tetas. Dan disarankan untuk imbangan jantan dan betina pada silangan itik Mojosari dan itik alabio menggunakan imbangan 1 : 8 agar memperoleh fertilitas dan daya tetas yang tinggi.