Pengaruh Pemberian Afkiran Kacang Shanghai Fungsional Sebagai Pengganti Jagung Terhadap Penampilan Produksi Ayam Pedaging

Main Author: CitraKusumawati
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2008
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/136229/1/050802646.pdf
http://repository.ub.ac.id/136229/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Fakultas Peternakan Brawijaya di Desa Sumber Sekar Kecamatan Dau Kabupaten Malang, Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak serta Laboratorium Teknologi Hasil Ternak Universitas Brawijaya Malang, mulai tanggal 8 Mei sampai 13 Juni 2008. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat penggantian jagung dengan afkiran kacang shanghai fungsional pada pakan terhadap penampilan produsi ayam pedaging, yang meliputi konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, konversi pakan, Income Over Feed Cost (IOFC) dan warna kulit kaki. Materi yang digunakan pada penelitian ini yaitu DOC ayam pedaging strain Lohmann produksi PT. Multibreeder Adirama sebanyak 80 ekor yang tidak dibedakan jenis kelaminnya (Straight run atau unsex) dan dipelihara selama 35 hari dengan berat rata – rata 39,36 ± 2,82 g/ekor serta Koefisien Keragaman (KK) sebesar 7,16 %. Bahan pakan meliputi konsentrat (Broiler Comfeed), bekatul dan jagung yang disusun berdasarkan kebutuhan zat makanan ayam pedaging periode starter dan periode finisher. Afkiran kacang shanghai fungsional (AKSF) digunakan sebagai pengganti jagung pada pakan sesuai dengan perlakuan. Kandang yang digunakan sebanyak 20 unit kandang battery berukuran 60 cm x 60 cm x 40 cm yang dilengkapi lampu pijar 25 watt yang berfungsi sebagai pemanas dan penerangan. Metode yang digunakan adalah metode percobaan dengan menggunakan rancangan acak lengkap yang terdiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan, masing – masing ulangan terdiri dari 4 ekor ayam. Perlakuan yang diberikan adalah : P0 = Pakan tanpa penggantian jagung (pakan kontrol), P1 = Pakan dengan penggantian jagung dengan AKSF 25 % (15 % dalam pakan), P2 = Pakan dengan penggantian jagung dengan AKSF 50 % (30 % dalam pakan), P3 = Pakan dengan penggantian jagung dengan AKSF 75 % (45 % dalam pakan), P4 = Pakan dengan penggantian jagung dengan AKSF 100 % (60 % dalam pakan). Jika terdapat perbedaan pengaruh dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan AKSF sebagai pengganti jagung memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap konsumsi pakan, memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap pertambahan bobot badan, dan memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap konversi pakan, serta pada Income Over Feed Cost (IOFC) memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01), begitu pula pada warna kulit kaki memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu AKSF sebagai pengganti jagung dapat digunakan sebesar 75 % (45 % dalam pakan).