Pengaruh Warna Mulsa Dan Kerapatan Tanam Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Terong (Solanum Melongena L.)

Main Author: Setiawan, Rochman Aan
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/13622/1/ROCHMAN%20AAN%20SETIAWAN.pdf
http://repository.ub.ac.id/13622/
Daftar Isi:
  • Terong adalah jenis sayuran yang sangat populer dan disukai oleh banyak orang karena rasanya enak khususnya dijadikan sebagai bahan sayuran atau lalapan. Terong termasuk tanaman setahun yang berbentuk perdu mempunyai batang yang rendah (pendek), berkayu dan bercabang. Tinggi batang tanaman bervariasi antara 50-150 cm. Menurut Badan Pusat Statistik (2013), produktivitas tanaman terong di Indonesia pada tahun 2012 yaitu 518.827 ton/ha mengalami kenaikan sejak tahun 1997 sampai tahun 2012 sebesar 1,43%. Meskipun produksi terong nasional tiap tahun cenderung meningkat namun produksi terong di Indonesia masih rendah dan hanya menyumbang 1% dari kebutuhan dunia (Simatupang, 2010). Peningkatan produktivitas dapat dilakukan dengan perbaikan teknik budidaya yaitu dengan penggunaan mulsa plastik, selain itu populasi tanaman atau jarak tanam, merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi produksi tanaman. Agar tujuan peningkatan hasil panen tiap satuan luasan dapat tercapai maka perlu diketahui kerapatan tanam yang sesuai tanaman terong ungu (Solanum melongena L.) dengan menggunakan berbagai jenis warna mulsa plastik. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mempelajari pengaruh berbagai warna mulsa plastik dan kerapatan tanam yang sesuai pada pertumbuhan dan hasil tanaman terong. Sedangkan hipotesis dari penilitian ini ialah warna mulsa plastik hitam perak (MPHP) dengan jarak tanam 60 x 70 cm akan memberikan pertumbuhan dan hasil yang baik untuk tanaman terong (Solanum melongena L.). Penelitian dilakukan pada bulan Mei sampai Juli 2017 di Dusun Dadapan, Desa Padanrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Pada ketinggian ±1000 mdpl dengan suhu rata-rata udara harian antara 150C - 280C. Alat yang digunakan dalam penelitianini adalah lux meter, cangkul, ember, cetok, gembor, sprayer, tali rafia, penggaris, timbangan, LAM, penggaris dan alat-alat lain yang diperlukan selama penelitian. Bahan yang digunakan ialah benih tanaman terong varietas Mustang F1, pupuk kandang, NPK (15:15:15), air. Percobaan dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan taraf yang terdiri dari 9 kombinasi dan 3 kali ulangan dengan rancangan. M0W1; Tanpa mulsa dengan jarak tanam 60 x 60 cm, M0W2; Tanpa mulsa dengan jarak tanam 60 x 70 cm, M0W3; Tanpa mulsa dengan jarak tanam 60 x 80 cm, M1W1; MPHP (Mulsa Plastik Hitam Perak) dengan jarak tanam 60 x 60 cm, M1W2; MPHP (Mulsa Plastik Hitam Perak) dengan jarak tanam 60 x 70 cm, M1W3; MPHP (Mulsa Plastik Hitam Perak) dengan jarak tanam 60 x 80 cm, M2W1; Mulsa putih dengan jarak tanam 60 x 60 cm, M2W2; Mulsa putih dengan jarak tanam 60 x 70 cm, M2W3; Mulsa putih dengan jarak tanam 60 x 80 cm. Pengamatan yang dilakukan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, Indeks Luas Daun (ILD), bobot kering tanaman (g), jumlah buah, bobot segar buah (g), diameter buah (cm), panjang buah (cm). Data yang diperoleh dari hasil pengamatan, apabila berbeda nyata antar perlakuan maka dilanjutkan menggunakan uji BNT dengan taraf 5%. Dari hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa perlakuan warna mulsa dan kerapatan tanam mempengaruhi pertumbuhandan hasil tanamanterong.Berdasarkan hasil analisis ragam pengaruh perlakuan terjadi berbeda nyata pada veriabel tinggi tanaman, jumlah daun umur 28 HST, 42 HST dan 56 HST, luas daun umur 28 HST, 42 HST dan 56 HST, jumlah buah, diameter buah, panjang buah, berat segar buah, berat kering tanaman. Pada perlakuan M1W2 (Mulsa Plastik Hitam Perak + jarak tanam 60 x 70 cm menjadi perlakuan yang mempunyai nilai rerata lebih tinggi dan berbeda nyata dibandingkan dengan perlakuan lainnya pada variabel tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, jumlah buah, panjang buah, berat segar buah dan berat kering tanaman.