Evaluasi dan Perbaikan Desain Antarmuka Pengguna dengan menggunakan metode Human-Centered Design (HCD), Webuse, WCAG 2.0, Research-Based Web Design & Usability Guidelines, dan Importance – Performance Analysis (IPA) (Studi Kasus: PT Showa Indonesia Mfg.)
Main Author: | Perdana, Rasyid Asis |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/13621/1/Rasyid%20Asis%20Perdana.pdf http://repository.ub.ac.id/13621/ |
Daftar Isi:
- PT Showa Indonesia Mfg. atau disingkat PT SIM merupakan perusahaan yang bergerak dibidang otomotif. Dalam memanfaatkan teknologi internet, PT SIM menggunakan website sebagai sarana penyebaran informasi dan membangun reputasi perusahaan. Analisis similiarweb.com menyatakan bahwa pada bulan Mei hingga bulan Juli 2017 telah terjadi penurunan kunjungan pada website PT SIM. Sedangkan observasi yang dilakukan didapat kesimpulan awal bahwa website saat ini, aspek usabilitas dan penyajian informasi kurang diperhatikan, yaitu tampilan antarmuka seperti, background yang masih menggunakan adobe flash, penyampaian informasi produk yang kurang informatif, font yang digunakan terlalu kecil, tampilan web yang tidak responsif dan lain sebagainya. Bedasarkan paparan tersebut dilakukan evaluasi dengan mengadaptasi pendekatan Human Centered Design ISO 9241-210, yaitu suatu standar yang menyediakan panduan tahapan – tahapan pengembangan sistem yang interaktif dengan melibatkan manusia sebagai pengguna dalam setiap proses pengembangan sistem, dalam hal ini melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) dan pengguna. Untuk mengetahui konteks dan kebutuhan dari pengguna menggunakan kuesioner Website Usability Evaluation (WEBUSE) dan pada perancangan menggunakan panduan umum desain berasal dari buku Research-Based Web Design & Usability Guidelines dan Web Content Accessibility Guidelines (WCAG) 2.0 untuk membantu pengembang website agar perancangan sesuai dengan karakteristik serta kebutuhan pengguna dan memberikan kenyamanan saat digunakan. Hasil dari rancangan perbaikan antarmuka pengguna website tersebut kemudian dievaluasi dan hasilnya dibandingkan dengan hasil evaluasi dari desain semula, evaluasi ini menggunakan Importance–Performance Analysis (IPA). Analisis ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan setelah proses perbaikan rancangan dilakukan. Hasil evaluasi IPA website PT SIM terdapat delapan atribut permasalahan dan masuk dalam kuadran priorities for improvements. Sedangkan pada rancangan perbaikan aspek kesesuaian dan aspek kesenjangan (GAP) menyatakan telah terjadi peningkatan. Lalu ke delapan atribut permasalahan telah mengalami peningkatan masuk kedalam kuadran keep up the good work.