Kajian Pemberian Air, Bokashi Dan Jerami Hasil Limbah Pertanian Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Sawi Hijau (Brassica Juncea L.)

Main Author: Carolin, Dewi Shinta
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/13620/1/DEWI%20SHINTA%20CAROLINA.pdf
http://repository.ub.ac.id/13620/
Daftar Isi:
  • Sawi (Brassica juncea L.) merupakan salah satu komoditas tanaman hortikultura dari jenis sayur sayuran yang dimanfaatkan daunnya yang masih muda. Sawi memiliki kandungan pro-vitamin A dan asam askorbat yang tinggi. Berdasarkan data hasil survei Badan Pusat Statistik produksi sawi pada tahun 2010 sampai dengan 2016 di Indonesia mengalami fluktuasi secara berturut-turut yaitu: 240,78 ton (2010); 196,57 ton (2011); 169,2 ton (2012); 116,3 ton (2013); 75,1 ton (2014); 170,8 ton (2015) dan 193,7 ton (2016) (BPS, 2018). Dalam usaha tani permasalahan yang terdapat pada pembudidayaan tanaman sawi di lapang adalah tanaman ini membutuhkan pemeliharaan intensif, rentan serangan hama dan penyakit, penggunaan nutrisi kurang efisien, gulma dan pertumbuhan kurang terkontrol. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi dan kualitas sawi adalah menerapkan aplikasi efisiensi pemberian air, penggunaan bahan organik, larutan nutrisi dan penggunaan varietas unggul. Tso (1972) dalam Agustam (2009) menyatakan tanaman membutuhkan cukup air unuk mempertahankan turgor dan perluasan daun dan berbagai aspek metabolisme tanaman. Selain itu menurut Hseith (dalam Raihan et al, 2001) pemberian bahan organik memungkinkan pembentukan agregat tanah yang selanjutnya akan memperbaiki permeabilitas dan peredaran udara tanah, akar tanaman mudah menembus lebih dalam dan luas sehingga tanaman lebih kokoh dan lebih mampu menyerap hara tanaman. Tujuan dari .penelitian ini untuk mengetahui volume pemberian air, bahan organik dan interaksi keduanya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi. Hipotesis dari penelitian ini ialah volume pemberian air 500 ml dan pemberian bahan organik berupa bokashi memberikan pertumbuhan dan hasil sawi terbaik diantara perlakuan lainnya, serta terjadi interaksi antara volume pemberian air 500 ml dan bahan organik bokashi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2017 di lahan Gapoktan Harapan Murni, Kelurahan Bugih, Jalan Pintu Gerbang, Kabupaten Pamekasan. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor dan setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: polibag ukuran 5 kg, gelas ukur, cangkul, penggaris, kamera digital, meteran, timbangan, oven dan leaf area meter (LAM). Benih sawi yang digunakan varietas tosakan. Faktor I yaitu pemberian air : A1 = 500 ml, A2 = 300 ml, A3 =100 ml dan faktor II yaitu bahan organik : B0 = Kontrol (tanpa bahan organik), B1 = Tanah dan Jerami (2:3), B2 = Tanah dan Bokashi (2:3). Parameter pertumbuhan yang diamati berupa tinggi tanaman, jumlah daun dan luas daun. Parameter Hasil panen yaitu bobot segar total tanaman, dan bobot kering total tanaman. Data yang diperoleh diuji dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan uji F (taraf 5%) untuk melihat pengaruh perlakuan. Apabila terdapat pengaruh yang nyata dari perlakuan maka dilakukan uji BNT untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan.ii Dari hasil penelitian menunjukkan interaksi hanya terjadi pada parameter bobot segar total tanaman. Sedangkan pengaruh nyata terjadi pada tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, dan bobot kering total tanaman. Pemberian bahan organik bokashi dengan penyiraman 500 ml air menunjukkan hasil panen rata-rata bobot segar total tanaman yang tidak berbeda nyata (75,63 g tan-1) dibandingkan dengan pemberian bahan organik jerami dengan penyiraman 500 ml (69,37 g tan-1) maupun 300 ml air (65,28 g tan-1).