Tingkat kejadian mastitis dengan Whiteside Test dan produksi susu sapi perah Friesian Holstein di Kutt Grati Pasuruan

Main Author: MohSabidJauhari
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2007
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/136178/1/050800104.pdf
http://repository.ub.ac.id/136178/
ctrlnum 136178
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/136178/</relation><title>Tingkat kejadian mastitis dengan Whiteside Test dan produksi susu sapi perah Friesian Holstein di Kutt Grati Pasuruan</title><creator>MohSabidJauhari</creator><subject>636 Animal husbandry</subject><description>Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja KUTT Suka Makmur di Kecamatan Grati Kabupaten Pasuruan bulan Oktober 2006 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh mastitis terhadap produksi susu sapi perah. Materi penelitian yang digunakan adalah 35 ekor sapi perah Friesian Holstein (FH) pada bulan laktasi 2 &#x2013; 3 dan tingkat laktasi 2 &#x2013; 3. Metode penelitian menggunakan metode survey pada sapi perah yang ada di KUTT Suka Makmur, dengan penentuan sampel sapi perah secara purposive random sampling , yaitu sapi perah dengan tingkat laktasi 2 &#x2013; 3, dan bulan laktasi 2 &#x2013; 3. Variable yang diukur adalah produksi susu dan tingkat mastitis. Data dianalisis dengan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 14 ekor sapi yang tidak terinfeksi dan 21 ekor yang terinfeksi mastitis. Jumlah puting yang terinfeksi mastitis sebanyak 40 puting atau 47,6% yang berada pada tingkat mastitis satu, dua, tiga dan empat masing-masing adalah sebesar 37,5%, 32,5%, 7,5% dan 22,5%. Ditinjau dari jumlah puting yang terinfeksi mastitis pada satu, dua, tiga dan empat puting masing-masing 42,9%, 33,3%, 14,3% dan 9,5%. Rata &#x2013; rata produksi susu pada sapi yang tidak terinfeksi mastitis 15,5 lt sedangkan produksi susu rata-rata pada sapi yang terinfeksi mastitis satu sampai empat puting mengalami penurunan, masing-masing sebesar 28,4%, 39,4%, 53,5% dan 51,6%. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa mastitis dapat menurunkan produksi susu sebesar 4,4 - 8,3 lt/hr/ekor atau 28,4% - 53,5% dan berdampak pada kerugian peternak Rp.6.160 - Rp.11.620 / hr/ ekor. Semakin tinggi tingkat mastitis semakin besar penurunan produksi susu, sehingga kerugian peternak semakin besar. Disarankan untuk melakukan perbaikan tatalaksana pemeliharaan, sanitasi dan hygiene agar tingkat kejadian mastitis maupun tingkat mastitis dapat diturunkan.</description><date>2007-10-03</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/136178/1/050800104.pdf</identifier><identifier> MohSabidJauhari (2007) Tingkat kejadian mastitis dengan Whiteside Test dan produksi susu sapi perah Friesian Holstein di Kutt Grati Pasuruan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>SKR/FPT/2007/199/050800104</relation><recordID>136178</recordID></dc>
language eng
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
Book:Book
Book
author MohSabidJauhari
title Tingkat kejadian mastitis dengan Whiteside Test dan produksi susu sapi perah Friesian Holstein di Kutt Grati Pasuruan
publishDate 2007
topic 636 Animal husbandry
url http://repository.ub.ac.id/136178/1/050800104.pdf
http://repository.ub.ac.id/136178/
contents Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja KUTT Suka Makmur di Kecamatan Grati Kabupaten Pasuruan bulan Oktober 2006 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh mastitis terhadap produksi susu sapi perah. Materi penelitian yang digunakan adalah 35 ekor sapi perah Friesian Holstein (FH) pada bulan laktasi 2 – 3 dan tingkat laktasi 2 – 3. Metode penelitian menggunakan metode survey pada sapi perah yang ada di KUTT Suka Makmur, dengan penentuan sampel sapi perah secara purposive random sampling , yaitu sapi perah dengan tingkat laktasi 2 – 3, dan bulan laktasi 2 – 3. Variable yang diukur adalah produksi susu dan tingkat mastitis. Data dianalisis dengan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 14 ekor sapi yang tidak terinfeksi dan 21 ekor yang terinfeksi mastitis. Jumlah puting yang terinfeksi mastitis sebanyak 40 puting atau 47,6% yang berada pada tingkat mastitis satu, dua, tiga dan empat masing-masing adalah sebesar 37,5%, 32,5%, 7,5% dan 22,5%. Ditinjau dari jumlah puting yang terinfeksi mastitis pada satu, dua, tiga dan empat puting masing-masing 42,9%, 33,3%, 14,3% dan 9,5%. Rata – rata produksi susu pada sapi yang tidak terinfeksi mastitis 15,5 lt sedangkan produksi susu rata-rata pada sapi yang terinfeksi mastitis satu sampai empat puting mengalami penurunan, masing-masing sebesar 28,4%, 39,4%, 53,5% dan 51,6%. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa mastitis dapat menurunkan produksi susu sebesar 4,4 - 8,3 lt/hr/ekor atau 28,4% - 53,5% dan berdampak pada kerugian peternak Rp.6.160 - Rp.11.620 / hr/ ekor. Semakin tinggi tingkat mastitis semakin besar penurunan produksi susu, sehingga kerugian peternak semakin besar. Disarankan untuk melakukan perbaikan tatalaksana pemeliharaan, sanitasi dan hygiene agar tingkat kejadian mastitis maupun tingkat mastitis dapat diturunkan.
id IOS4666.136178
institution Universitas Brawijaya
affiliation mill.onesearch.id
fkp2tn.onesearch.id
institution_id 30
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Brawijaya
library_id 480
collection Repository Universitas Brawijaya
repository_id 4666
subject_area Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia*
city MALANG
province JAWA TIMUR
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS4666
first_indexed 2021-10-25T04:07:34Z
last_indexed 2021-10-28T07:25:27Z
recordtype dc
_version_ 1751454892386418688
score 17.538404