Analisis Total Quality Management dan kinerja koperasi persusuan studi Kasus Koperasi “SAE” Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang
Main Author: | NanangWibowo |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2007
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/136171/1/050703348.pdf http://repository.ub.ac.id/136171/ |
Daftar Isi:
- Penelitian tentang Analisa Total Quality management dilakukan di Koperasi Sinau Andandani Ekonomi (Koperasi "SAE") Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Penelitian ini dilaksanakan pada awal bulan April sampai akhir bulan April 2007. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui penerapan konsep Total Quality Management (TQM) di Koperasi "SAE", mengetahui kinerja keuangan koperasi melalui analisis finansial, dan keuntungan serta untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam penerapan TQM. Penelitian ini diharapkan berguna sebagai bahan masukan dan perbandingan bagi koperasi dalam melaksanakan TQM sehingga dapat mencapai keuntungan maksimal. Metode penelitian menggunakan metode studi kasus. Penentuan lokasi dilakukan secara purposive sampling yakni sujek sudah diketahui sifat-sifat atau cirri-ciri tertentunya. Variabel yang diamati adalah pilar oranisasi, kepemimpinan, komitmen, proses dan produk di Koperasi "SAE" serta analisis finansial melalui perhitungan rasio manajemen aktiva, manajemen hutang, profitabilitas dan rasio likuiditas. Hasil penelitian, penerapan TQM pada Koperasi "SAE" ada lima pilar yaitu organisasi dengan cara bottom up yaitu mengangkat aspirasi dari bawah ke atas , dan system desentralisasi. Kepemimpinan dengan cara partisipasif, sasaran kerja yang jelas, penghargaan kepada setiap usaha dan saluran komunikasi yang lancar. Pilar komimen, bekerja berorientasi terhadap produk dan pelanggan (konsumen). Pengendalian dan pengawasan terhadap bahan baku, proses produksi dan pasca produksi yang menerapkan sanitasi dan pengujian secara menyeluruh merupakan penerapan TQM pada pilar proses. Pilar produk, dengan cara menjaga kualitas susu segar, memperluas pangsa pasar untuk mencegah kelebihan produk dan menjalin hubungan yang erat dengan pelanggan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pelaksanaan TQM di Koperasi "SAE" sudah berjalan dengan cukup baik dan kinerja keuangan di Koperasi "SAE" menunjukkan nilai terbaik pada tahun 2003 karena dilihat dari pembiayaan operasional yang berasal dari hutang terendah. Kinerja terburuk terjadi pada tahun 2004 karena keuntungan yang didapat paling rendah dan hutang yang dimiliki juga semakin banyak dan cadangan koperasi terus menurun. Saran dari penelitian ini adalah koperasi harus menerapkan konsep TQM secara optimal dengan cara merangkul anggota yang tidak aktif menjadi aktif kembali, mengadakan pelatihan bagi karyawan dan anggota mengenai kepemimpinan dan inovasi beternak yang lebih baik serta perluasan pemasaran sehingga dapat memaksimalkan keuntungan dan kesejahteraan anggota tercapai.