Evaluasi Interaksi Genotip X Lingkungan Karakter Agronomi Dan Hasil Beberapa Calon Varietas Jagung Hibrida (Zea Mays L.)

Main Author: Amrullah, Rizki Abi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/13617/1/RIZKI%20ABI%20AMRULLAH.pdf
http://repository.ub.ac.id/13617/
Daftar Isi:
  • Jagung (Zea mays L.) ialah tanaman pangan terpenting ketiga di dunia setelah gandum dan padi. Perakitan dan pemanfaatan varietas memberikan peningkatan hasil produksi biji sebesar 28%. Karakter agronomi dan hasil menjadi sifat kuantitatif dengan pengaruh atau interaksi lingkungan cukup tinggi. Evaluasi interaksi genotip dengan lingkungan penting dilakukan untuk mengetahui kemampuan adaptasi pada berbagai kondisi lingkungan sehingga dapat mengidentifikasi potensi hasil tertinggi. Tujuan penelitian ini diantaranya, untuk mengevaluasi interaksi genotip x lingkungan karakter agronomi dan hasil calon varietas jagung hibrida pada dua agroekologi lahan kering. Untuk mendapatkan informasi keragaman genetik dan heritabilitas karakter agronomi dan hasil dari calon varietas jagung hibrida. Penelitian dilaksanakan di Desa Srikaton, Kecamatan Sukoharjo dan Desa Enggalrejo Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung. Penelitian dilaksanakan bulan Februari - Juni 2018. Alat yang digunakan meliputi timbangan analitik, grain moisture tester, spidol permanen, sprayer, kamera digital dan alat tulis. Bahan yang digunakan yaitu alfaboard, 7 genotip jagung hibrida, tiga varietas pembanding P-21, PERTIWI-3, dan BISI 18, urea dan NPK, pestisida dan air. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan 3 kali ulangan. Variabel yang diamati yaitu umur silking, anthesis silking interval, tinggi tanaman, tinggi letak tongkol, jumlah daun, panjang daun, lebar daun, husk cover, panjang tongkol, unfilled cob tip, diameter tongkol, jumlah baris biji, bobot per tongkol, bobot pipilan tongkol, bobot 100 biji, bobot tongkol, bobot gelondong, rendemen, potensi hasil. Analisis ragam berdasarkan rancangan acak kelompok tiap lokasi dan analisis ragam gabungan. Uji kehomogenan dua ragam dilakukan menggunakan uji F. Karakter yang memiliki ragam homogen dapat dilakukan analisis ragam gabungan. Analisis ragam gabungan dilakukan menggunakan Uji-F untuk mengentahui interaksi genotip lingkungan. Uji lanjut yang digunakan yaitu Uji BNJ 5%. Interaksi genotip x lingkungan menunjukan nilai signifikan (p<0.05) pada karakter umur silking, jumlah daun, husk cover, panjang tongkol, bobot 100 biji, bobot gelondong, dan potensi hasil. Perbedaan signifikan pada nilai kuadrat tengah menunjukan adanya perbedaan respon diantara dua lokasi penelitian. Heritabilitas dalam arti luas ialah nilai proporsi genetik terhadap fenotip. Nilai duga heritabilitas yang diamati memiliki kisaran nilai 31.37 - 99.85 %. Variabel dengan nilai heritabilitas tinggi ialah tinggi tanaman, umur silking, panjang daun, lebar daun, jumlah daun, umur panen, unfilled cob tip, bobot tongkol, panjang tongkol, diameter tongkol, jumlah baris, bobot pipilan, dan rendemen. UB3 menjadi genotip dengan skor tertinggi di dua lokasi serta gabungan lokasi. Sedangkan UB2 menjadi genotip dengan skor terendah yang berada dibawah nilai skor tiga genotip pembanding. Pada analisis adaptabilitas 7 genotip dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu varietas genotip uji UB2, UB3 dan UB4 adaptif pada lingungan yang menguntungkan. Genotip uji UB1, UB5, UB6 dan UB7 adaptif pada lingkungan yang terbatas.