Pengaruh Ketebalan Beberapa Jenis Mulsa Organik Pada Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine Max. L)

Main Author: Fikni, Nur Fitri Yana
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/13615/1/Nur%20Fitri%20Yana%20Fikni.pdf
http://repository.ub.ac.id/13615/
Daftar Isi:
  • Kedelai (Glycine max.L )merupakan sumber protein nabati utama bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Sampai saat ini kedelai masih menjadi salah satu komoditas pangan yang sangat penting di Indonesia. Pemenuhan kebutuhan kedelai terkendala oleh produksi kedelai lokal yang rendah dan tingkat produktivitas di Indonesia yang juga masih rendah yaitu rata-rata 1.2-1.3 ton ha-1. Menurut Murkan (2006), saat ini rata-rata kebutuhan kedelai setiap tahunnya ± 2.000.000 ton. Produksi dalam negeri hanya mampu memenuhi ± 800.000 ton (± 40%) dari kebutuhan dan selebihnya dipenuhi dari impor yang mencapai ± 1.200.000 ton (± 60%). Pada Tahun 2015, berdasarkan dari Badan Pusat Statistik (BPS) produksi kedelai diperkirakan 998.000 ton, naik 5% disbanding tahun lalu. Namun, kebutuhan kedelai nasional mencapai 2,3 juta ton, sehingga Indonesia masih harus mengimpor 1,4 juta ton kedelai. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh jenis dan ketebalan mulsa organic pada pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Hipotesis penelitian ini yaitu penggunaan jenis dan ketebalan yang berbeda dapat memberikan pengaruh berbeda terhadap pertumbuhan serta hasil dari tanaman kedelai. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober- Desember 2015 bertempat di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Karangploso Malang, Jawa Timur. Ketinggian tempat pada lokasi ini 450 mdpl memiliki suhu rata-rata berkisar 26- 300C. Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu cangkul, meteran, dan timbangan analitik, kamera, Leaf Area Meter (LAM) dan alat tulis. Bahan yang digunakan ialah benih kedelai varietas Grobogan, Jerami, Paitan, dan Batang Jagung.Pupuk yang digunakan ialah 75 kg ha-1Urea, 100 kg ha-1SP36, dan 100 kg ha-1KCl. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Non Faktorial dengan 3 ulangan dan 9 perlakuan yaitu: M1:Mulsa Jerami dengan ketebalan 5 cm, M2 : Mulsa Jerami dengan ketebalan 7 cm, M3 : Mulsa Jerami dengan ketebalan 9 cm, M4 : Mulsa Paitan dengan ketebalan 5 cm, M5 :Mulsa Paitan dengan ketebalan 7 cm, M6 : Mulsa Paitan dengan ketebalan 9 cm, M7 : Mulsa Batang jagung dengan ketebalan 5 cm, M8 : Mulsa Batang jagung dengan ketebalan 7 cm dan M9 : Mulsa Batang jagung dengan ketebalan 9 cm, maka diperoleh 27 petak percobaan dan penempatannya dilakukan secara acak. Data hasil pengamatan dilakukan dengan menggunakan uji F (analisa ragam) dengan taraf 5% untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh pemberian mulsa organic terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai.Apabila terjadi pengaruh yang nyata diantara perlakuan maka dilakukan uji perbandingan menggunakan DUNCAN dengan taraf 5%. Dari hasil penelitian menunjukkan hasil pengamatan pertumbuhan sampai pengamatan panen tanaman kedelai terbaik terdapat pada mulsa dengan ketebalan 7 -9 cm, hal ini bisa dilihat dari hasil panen bobot biji (ton/ha-1) mulsa jerami ketebalan 7-9 cm yaitu sebesar 2.79 – 3.18 ton/ha-1,mulsa paitan ketebalan 7-9 cm yaitu sebesar 2,88-3.11 ton/ha-1, mulsa batang jagung ketebalan 7-9 cm yaitu sebesar 2.96-3.03 ton/ha-1