Pengaruh mastitis [berdasarkan California Mastitis Test] terhadap kadar garam [NaCl] dan produksi susu sapi perah

Main Author: NikkoSunarto
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2007
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/136104/1/050701872.pdf
http://repository.ub.ac.id/136104/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilaksanakan di dua lokasi, yaitu peternakan milik Gabungan Koperasi Susu Indonesia, di Desa Sawiran, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan dan di Laboratorium Ternak Perah mulai bulan Agustus sampai September 2006. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh mastitis terhadap kadar garam (NaCl) dan produksi susu sapi perah di peternakan sapi perah milik Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI), di Desa Sawiran, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan jumlah produksi susu sapi perah melalui pencegahan penyakit mastitis. Materi yang digunakan yaitu sampel susu dari 30 ekor sapi perah dengan jumlah puting 120, dengan bulan laktasi dua sampai tiga dan tingkat laktasi dua sampai tiga. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan mengumpulkan data secara random. Mastitis pada sapi perah diuji dengan metode California Mastitis Test (CMT). Sementara kadar garam diuji dengan metode Kohman. Pengaruh mastitis terhadap kadar garam dan produksi susu dapat dianalisa dengan menggunakan analisis regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh tingkat mastitis terhadap kadar garam (NaCl) susu dan produksi susu sapi perah sangat nyata (P < 0,01) yaitu sebesar 76, 82 % dan 42,35 %. Sedangkan keeratan hubungan antara tingkat mastitis dengan kenaikan kadar garam (NaCl) susu dan antara tingkat mastitis dengan penurunan produksi susu sapi perah masing-masing yaitu sebesar 0,872 dan – 0,651. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa semakin tinggi tingkat mastitis pada sapi perah, maka kadar garam (NaCl) yang terkandung dalam susu juga akan semakin tinggi sedangkan produksi susu akan menurun. Setiap pemerah disarankan untuk melakukan teat dipping sebagai upaya mencegah kejadian mastitis. Selain itu, peternak juga disarankan untuk membuat catatan kesehatan sehingga sapi-sapi yang terserang penyakit seperti yang terinfeksi mastitis bisa segera diketahui dan diobati, serta mendahulukan pemerahan sapi-sapi yang sehat.