Pengaruh imbangan ampas tahu dan onggok yang difermentasi dengan ragi oncom terhadap kandungan zat makanan
Main Author: | MargarethaMildayani |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2007
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/136080/1/050701333.pdf http://repository.ub.ac.id/136080/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai dengan Oktober 2006 di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya dan Laboratorium Biokimia Universitas Muhamadiyah Malang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh imbangan ampas tahu dan onggok yang difermentasi dengan ragi oncom terhadap kandungan zat makanan. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ampas tahu (AT) yang didapatkan dari Pabrik Tahu di Desa Beji, Kotatif BatuDesa Bumiaji, Kotatif Batu, ragi oncom yang didapatkan dari penjual oncom di Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah percobaan laboratorium dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Adapun imbangan yang digunakan adalah C1(100% AT + 0 % Onggok), C2 (75 % AT + 25 % Onggok), C3 (50 % AT + 50 % Onggok), C4 (25 % AT + 75 % Onggok), C5 (0 % AT + 100 % Onggok). Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah Bahan Kering (BK), Bahan Organik (BO), Protein Kasar (PK), Serat Kasar (SK), Lemak Kasar (LK), BETN, Protein terlarut, dan Gula reduksi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis peragam (ANKOVA), apabila terdapat perbedaan dilakukan uji lanjut dengan menggunakan Uji beda nyata terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa imbangan ampas tahu dan onggok pada fermentasi dengan menggunakan ragi oncom memberikan pengaruh yang tidak nyata (P> 0,05) terhadap kandungan BK, BO, PK, SK, LK, BETN dan protein terlarut, tetapi memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap kandungan gula reduksi. Persentase penurunan BK tertinggi pada perlakuan C5 (3 %). Persentase penurunan BO tertinggi pada C1 (0,25 %). Persentase peningkatan PK tertinggi pada C3 (67,83 %). Penurunan SK terjadi pada C5 dengan persentase penurunan (14,13 %). Persentase penurunan LK tertinggi pada C2 (64,87 %). Persentase penurunan BETN tertinggi pada C1 (20,15 %). Persentase peningkatan protein terlarut tertinggi pada C2 (7,67 %). Persentase peningkatan gula reduksi tertinggi pada C3 (59,55%). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa fermentasi tidak mengubah kandungan zat makanan campuran ampas tahu dan onggok pada berbagai level termasuk protein terlarut dan gula reduksi. Tidak perlu dilakukan fermentasi karena pada proses fermentasi tidak merubah kandungan zat makanan.