Pengaruh jenis bakteri Lignochlorin dan perbedaan waktu inkubasi terhadap kecernaan jerami padi (Oryza sativa, Linn) secara In Vitro

Main Author: SeptianaPuspitaWijaya
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2006
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/136045/1/050603429.pdf
http://repository.ub.ac.id/136045/
Daftar Isi:
  • Penelitian dilaksanakan sejak 1 Agustus sampai 12 September 2006 di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jenis bakteri lignochlorin pada waktu inkubasi yang berbeda terhadap Kecernaan bahan kering (KcBK) dan bahan organik (KcBO) secara in vitro . Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai upaya peningkatan nilai nutrisi jerami padi melalui perlakuan secara biologis. Materi penelitian adalah jerami padi (JP) dari Desa Sumbersekar, bakteri Lignochlorin (Lc) sebanyak 10 9/ml, mineral (M) dan pollard (P), dan cairan rumen sapi berfistula di Laboratorium Lapang Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Metode fermentasi yang dilakukan adalah : JP 3 kg + Lc 3ml + M 3 ml + P 1,2% dari JP (36 g) dan kontrol tanpa Lc, dengan pemeraman selama 0, 3, 7, dan 12 hari. Pakan perlakuan terdiri dari : Lc0 0 = JP Fementasi Non Lc (JPFNL) hari ke 0, Lc03 = JPFNL hari ke 3, Lc07 = JPFNL hari ke 7, Lc012 = JPFNL hari ke 12, Lc10 = JP Fermentasi dengan Lc (JPFL) hari ke 0, Lc13 = JPFL hari ke 3, Lc17 = JPFL hari ke 7 dan Lc112 = JPFL hari ke 12. Variabel yang diamati antara lain KcBK dan KcBO secara in vitro , data dianalisis menggunakan analisis sidik ragam, dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis bakteri lignochlorin memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap nilai KcBK dan KcBO. KcBK dan KcBO teringgi diperoleh pada Lc1 yaitu 37,14% dan 37,49%. Sedangkan waktu inkubasi memberikan pengaruh yang nyata terhadap KcBK dan KcBO secara in vitro (P<0,05). Nilai KcBK dan KcBO tertinggi diperoleh pada waktu inkubasi ke 3 sebesar 40,85% dan 41,88% untuk Lc1, sedangkan semakin lama waktu inkubasi terjadi penurunan nilai KcBK dan KcBO, kemungkinan hal tersebut terjadi karena adanya monomer fenolik yang mengganggu mikroorganisme rumen dalam mendegradasi pakan. Pada kontrol nilai KcBK dan KcBO tertinggi diperoleh pada hari ke 0 waktu inkubasi, sebesar 34,97% dan 34,57%. Semakin lama waktu inkubasi, nilai KcBK dan KcBO kontrol semakin menurun, karena terjadinya pendegradasian zat-zat pakan tanpa diimbangi pendegradasian lignin. Ditinjau dari nilai KcBK dan KcBO seluruh perlakuan, maka dapat disimpulakan bahwa perlakuan terbaik adalah menggunkan Lc1, namun melihat rendahnya nilai Kc seiring dengan lamanya inkubasi maka disarankan agar waktu inkubasi diperpanjang sehingga senyawa beracun dapat terurai menjadi CO2.