Sex Ratio Pedet Hasil Inseminasi Buatan dengan Semen Sexing Menggunakan Metode Filtrasi dan Sentrifugasi pada Sapi Peranakan Friesian Holstein (PFH)

Main Author: BagusWisnuKumala
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2008
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/136042/1/050603322.pdf
http://repository.ub.ac.id/136042/
Daftar Isi:
  • Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai maret 2006 di peternakan rakyat wilayah kerja Koperasi Susu SAE kecamatan Pujon Kabupaten Malang. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji sex ratio pedet hasil IB dengan semen beku hasil sexing menggunakan metode filtrasi Sephadex G-200 dan sentrifugasi gradien densitas percoll. Hasil penelitian ini diharapkan sebagai informasi dan pedoman dalam produksi dan aplikasi IB dengan semen beku hasil sexing menggunakan metode filtrasi dan sentrifugasi. Materi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi induk bunting 9 bulan berjumlah 56 ekor yang di inseminasi menggunakan semen beku hasil sexing dengan metode filtrasi sephadex G-200 dan sentrifugasi gradien densitas percoll, serta pedet hasil IB dengan semen beku hasil sexing tersebut. Metode yang digunakan adalah survey, dengan menggunakan alat pengumpul informasi yaitu pengamatan, wawancara dan daftar pertanyaan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Chi-Square (χ 2). Hasil penelitian menunjukkan dari 22 ekor induk yang diamati didapat 12 ekor betina (54,55%) dengan persentase harapan jenis kelamin betina adalah 79,8%, dari uji deskriptif didapat bahwa jenis kelamin pedet hasil IB dengan semen sexing metode filtrasi sephadex G-200 berbeda dengan proporsi spermatozoa X hasil sexing . Sex ratio pedet hasil IB dengan semen hasil sexing dengan metode sentrifugasi gradien densitas percol tidak sesuai dengan proporsi X dan Y spermatozoanya (P<0,05) dari 17 induk yang diamati dari spermatozoa X didapat pedet berjenis kelamin betina 10 ekor (58,82) dengan persentase harapan jenis kelamin betina 89,1%, sedangkan 17 induk yang diamati dari spermatozoa Y didapat pedet berjenis kelamin jantan sebesar 13 ekor (76,47%) sedangkan persentase harapan jenis kelamin jantan adalah sebesar 88,3%. Kesimpulan penelitian ini adalah Sex ratio pedet hasil IB dengan semen sexing menggunakan metode filtrasi sephadex G-200 lebih rendah daripada proporsi spermatozoa X hasil sexing , sedangkan Sex ratio pedet hasil IB dengan semen sexing menggunakan metode gradien densitas percoll juga menunjukkan ketidaksesuaian dengan proporsi spermatozoa X dan Y hasil sexing . Saran pemisahan spermatozoa dengan metode filtrasi Sephadex G-200 dan sentrifugasi Gradien Densitas Percoll dapat memberikan sex ratio yang sesuai dengan proporsi spermatozoa hasil sexing apabila sampel yang diamati mempunyai ukuran yang besar, tingkat mutasi yang rendah serta mempunyai recording yang lengkap.