Pengaruh rasio penggunaan kulit jagung dan jerami jagung sebagai sumber serat dalam pakan komplit terhadap produksi gas dan kecernaan residu secara in vitro

Main Author: CecepSuryadi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2006
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/136041/1/050603321.pdf
http://repository.ub.ac.id/136041/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Sumber Sekar dan Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Pelaksanaan penelitian dilakukan mulai bulan April - Mei 2006 Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan mengetahui pengaruh rasio penggunaan kulit jagung dan jerami jagung sebagai sumber serat dalam pakan komplit terhadap produksi gas dan kecernaan secara in vitro . Materi penelitian adalah kulit jagung, jerami jagung dan konsentrat. Cairan rumen dari sapi betina berfistula dengan berat badan 300 kg diberi pakan rumput gajah 30 kg dan konsentrat 5 kg, serta bahan kimia untuk analisis produksi gas. Metode penelitian adalah percobaan dalam Rancangan Acak kelompok yang terdiri dari 5 perlakuan dan 3 ulangan yaitu R0 : 0 %Kulit Jagung +60% jerami jagung+40% konsentrat. R1 : 15%Kulit Jagung+45% jerami jagung+40% konsentrat. R2 : 30%Kulit Jagung+30 % jerami jagung+40% konsentrat. R3 : 45%Kulit Jagung +15% jerami jagung+40% konsentrat. R4 : 60%Kulit Jagung + 0% Jerami Jagung+40% konsentrat. kelima perlakuan diinkubasi selama 96 jam. Variabel yang diukur produksi gas dan kecernaan residu (KcBK dan KcBO)dari produksi gas secara in vitro . Data produksi gas diolah dengan menggunakan program Naway untuk memperoleh nilai a, b dan c. Semua data dianalisis dengan sidik ragam dan dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh masing-masing perlakuan terhadap produksi gas in vitro berbeda nyata (P<0,05). Laju produksi gas memberikan pengaruh tidak berbeda nyata pada setiap perlakuan tetapi laju produksi gas terbaik pada perlakuan R4. Residu produksi gas in vitro menunjukkan pengaruh tidak nyata (P<0,05) pada KcBK dan KcBO. KcBK dan KcBO paling tinggi adalah pada perlakuan R3 tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan yang lainnya. Disimpulkan bahwa ditinjau dari produksi gas in vitro KcBK dan KcBO residu produksi gas dipengaruhi oleh kandungan serat kasar yang dapat menghambat proses degradasi pakan di rumen, jika serat kasar tinggi kecernaan akan rendah.