Evaluasi Kualitas Konsentrat Sapi Perah Laktasi Di Koperasi Unit Desa Kabupaten Malang Ditinjau Dari Kandungan Nutrien Dan Kecernaan Secara In Vitro

Main Author: Rakhmawati, Nur Ike
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/13602/1/Nur%20Ike%20Rakhmawati.pdf
http://repository.ub.ac.id/13602/
Daftar Isi:
  • Pakan berperan dalam memenuhi kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan ternak untuk hidup pokok, pertumbuhan dan tujuan produksi. Pakan sapi perah laktasi terdiri dari hijauan dan konsentrat. Pengadaan bahan baku pakan konsentrat sapi perah erat kaitannya dengan kondisi iklim dan musim panen. Musim kemarau koperasi sering kesulitan memperoleh bahan baku untuk pakan konsentrat, karena pada saat tidak musim panen harga dapat cenderung lebih mahal dan meningkatkan biaya pakan ternak. Pada umumnya, peternak memberikan pakan berdasarkan pada ketersedian bahan pakan disekitar peternakan, tanpa memperhatikan kualitas, kuantitas dan kebutuhan nutrien sapi perah, oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi kualitas konsentrat yang berasal dari koperasi unit desa dengan harapan dapat mengatasi permasalahan pakan sapi perah dan produksi susu di peternakan rakyat Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas konsentrat sapi perah laktasi yang berasal dari Koperasi Unit Desa (KUD) dan kecukupan nutrien sapi perah laktasi peternakan rakyat di Kecamatan Jabung, Karangploso dan Pujon. Materi penelitian yang digunakan adalah bahan pakan konsentrat yang berasal dari koperasi unit desa. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah observasi 5 responden dimasing-masing kecamatan, dengan penentuan lokasi didasarkan pada kecamatan sentra peternakan sapi perah yang ada di Kabupaten Malang. Pengambilan sampel menggunakan metode Purposive Sampling ialah pengambilan sampel secara sengaja dengan kriteria berdasarkan pada peternak yang merupakan anggota dari koperasi unit desa masing-masing kecamatan yaitu KAN Jabung di Kecamatan Jabung, Koperasi Karangploso di Kecamatan Karangploso, Koperasi SAE Pujon di Kecamatan Pujon. Variabel yang diamati ialah pemberian nutrien, kecukupan nutrien sapi perah laktasi, kandungan Bahan Kering (BK), Abu, Protein Kasar (PK), Lemak Kasar (LK), Serat Kasar (SK), Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN), Total Digestible Nutirent (TDN), serta Kecernaan BK (KcBK) dan Kecernaan BO (KcBO). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pakan yang diberikan peternak rakyat pada sapi perah laktasi di ketiga kecamatan terdiri dari hijauan, konsentrat dan pakan tambahan. Hijauan yang digunakan pada ketiga kecamatan yaitu rumput gajah yang berasal dari lahan sekitar peternakan, konsentrat berasal dari Koperasi Unit Desa (KUD) dan pakan tambahan pada ketiga kecamatan relatif beragam yaitu roti afkir di Kecamatan Jabung, ampas tahu di Karangploso dan gamblong atau onggok di Pujon. Produksi susu di ketiga kecamatan tidak berbeda jauh yaitu di Kecamatan Jabung 15 l/ekor/hari, Karangploso 13,7 l/ekor/hari, dan Pujon 13,4 l/ekor/hari. Pemberian nutrien pada ketiga kecamatan sebagai berikut di Kecamatan Jabung BK 16,31 kg, PK 2,10 kg dan TDN 10,93 kg, kebutuhan nutrien BK 12,41 kg, PK 1,76 kg dan TDN 8,76 kg. Pemberian nutrien di Kecamatan Karangploso BK 14,92 kg, PK 1,78 kg dan TDN 9,60 kg, sedangkan kebutuhan nutriennya BK 11,82 kg, PK 1,65 kg, dan TDN 8,34 kg. Pemberian nutrien di Kecamatan Pujon yaitu BK 15,24 kg, PK 1,55 kg, TDN 8,37 kg, sedangkan kebutuhan nutriennya BK 11,68 kg, PK 1,16 kg, dan TDN 8,24 kg. Hasil penelitian konsentrat yang berasal dari ketiga koperasi unit desa mempunyai kandungan nutrien sebagai berikut BK konsentrat KAN Jabung 90,87, Abu 7,42, PK 18,61, LK 4,53, SK 10,53, BETN 58,89, TDN 78,47 dan KcBK 66,28% dan KcBO 67,28%. Konsentrat Koperasi Karangploso 92,74, Abu 6,60, PK 15,97, LK 3,37, SK 10,29, BETN 63,75, TDN 82,15 dan KcBK 63,32% dan KcBO 64,60%. Konsentrat Koperasi SAE Pujon mempunyai kandungan nutrien sebagai berikut BK 92,02, Abu 10,59, PK 14,88, LK 2,81, SK 16,54, BETN 55,15, TDN 61,89 dan KcBK 57,73% dan KcBO 58,23%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian pakan di ketiga kecamatan melebihi kebutuhan nutrien sapi perah untuk memproduksi susu. Kandungan nutrien dan kecernaan konsentrat di ketiga koperasi cukup beragam.Untuk meningkatkan kemampuan produksi susu sapi perah dengan memperbaiki kuantitas, kualitas pakan yang diberikan dan pemberian sesuai kebutuhan nutrien ternak