Ekstraksi Dan Isolasi Pigmen Β-Karoten Dari Alga Coklat Sargassum Cristaefolium Segar Dan ”Teh” Rumput Laut

Main Author: Permatasari, Rani
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/135967/1/Laporan_Skripsi.pdf
http://repository.ub.ac.id/135967/
Daftar Isi:
  • Beta karoten termasuk pigmen karotenoid yang berwarna kuning sampai merah, serta memiliki struktur alifatik atau alisiklik yang umumnya disusun oleh delapan unit isoprena (Erawati, 2006). Rumus molekul dari beta karoten yaitu C40H56 dan terdeteksi pada panjang gelombang 452 dan 478 nm (Limantara dan Heriyanto, 2010). Ikatan rangkap terkonjugasi yang dimiliki beta karoten memberikan karakter pro-oksidan, akibatnya akan sangat mudah mengalami oksidasi (Noviyanti, Lenia., 2010). Ditambahkan oleh Madhavi et al, (1996) menyatakan bahwa betakaroten sensitif terhadap udara, cahaya, dan suhu tinggi. Sehingga apabila mengekstraksi pigmen ini, harus diperhatikan kondisi lingkungannya. Pada umumnya, teh dibuat dari pucuk (daun muda) yang melalui proses pengolahan tertentu. Saat ini dimunculkan teh yang dibuat bukan dari daun teh melainkan dari alga coklat jenis Sargassum sp. Pembuatan teh Sargassum sp. terdiri dari 3 tahap, yakni perendaman dengan larutan kapur sirih, pengeringan, dan penyeduhan. Proses pengolahan teh tersebut, menyebabkan terjadinya perubahan terhadap kandungan pigmen pada alga coklat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2012 sampai dengan April 2013 di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Teknologi Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Laboratorium Kimia Fakultas MIPA dan Laboratorium Pengujian Mutu dan Keamanan Pangan, Fakultas Tekonologi Hasil Pertanian, Universitas Brawijaya Malang. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksploratif untuk untuk membandingkan hasil ekstraksi dan isolasi pigmen β-karoten dari alga coklat Sargassum cristaefolium segar dan “teh” rumput laut. Metode eksploratif bertujuan untuk memperoleh pengetahuan tentang suatu gejala, sehingga setelah melalui tahap observasi, masalah serta hipotesisnya dapat dirumuskan. Penelitian eksploratif pengetahuan tentang gejala yang hendak diteliti masih sangat terbatas dan merupakan langkah pertama bagi penelitian yang lebih mendalam. Hasil uji spektrofotometer UV-Vis beta karoten sampel alga coklat Sargassum cristaefolium segar diperoleh panjang gelombang 452 nm; perolehan nilai warna L yakni 31,8, warna a* yakni -2,3, warna b* yakni 12,9. Pada sampel “teh” diperoleh panjang gelombang 451 nm; perolehan nilai warna L yakni 32,9, warna a* yakni 5,4, warna b* yakni 25,4. Nilai 0hue dari sampel segar dan “teh” masing-masing 79,89 dan 77,99. Sedangkan pada teh sedu tidak terdeteksi pigmen beta karoten. Hasil uji spektroskopi FTIR pada sampel segar dan “teh” yakni memiliki gugus fungsi CH3 simetrik, gugus C=C-C, gugus CH3 deformasi, cisCH=CH diluar bidang, trans CH=CH, dan gugus β-ionon. Perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai kestabilan pigmen β-karoten terhadap degradasi pigmen pada “teh” rumput laut. Perlu berhati-hati dalam proses penanganan sampel dan saat melakukan penelitian untuk menjaga kualitas pigmen β-karoten agar terhindar dari oksidasi.