Analisis Biologi Ikan Nila (Oreochromis niloticus Linnaeus) yang Tertangkap di Waduk Sangiran Ngawi Jawa Timur
Main Author: | Sulistyantika, Megantari |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/135949/1/LAPORAN_PKM_MEGANTARI_SULISTYANTIKA_125080100111062_MSP.pdf http://repository.ub.ac.id/135949/2/LAPORAN_SKRIPSI_MEGANTARI_SULISTYANTIKA_125080100111062_MSP.pdf http://repository.ub.ac.id/135949/3/ARTIKEL_SKRIPSI_MEGANTARI_SULISTYANTIKA_125080100111062_MSP.pdf http://repository.ub.ac.id/135949/ |
Daftar Isi:
- Ikan nila yang tertangkap di Waduk Sangiran masih berukuran kecil. Ikan nila ini berasal dari hasil penebaran oleh pihak setempat. Namun, meski penebaran dilakukan terus secara konsisten dan bertahap, hasil yang diperoleh nelayan tetaplah sedikit bahkan menurun. Hal ini dapat disebabkan oleh penangkapan terus-menerus sehingga ikan tidak memiliki kesempatan untuk tumbuh dan berkembang dan mengalami penurunan hasil tangkap. Untuk mempertahankan kelestarian sumberdaya ikan nila, perlu adanya suatu analisis terhadap aspek biologi ikan nila di Waduk Sangiran yang dilakukan pada bulan Mei-Juni 2016. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengetahui hubungan panjang-berat (2) mengetahui faktor kondisi (3) mengetahui tingkat kematangan gonad (4) mengetahui sex ratio (5) mengetahui ukuran panjang pertamakali matang gonad (6) mengetahui kondisi parameter kualitas perairan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Data yang diambil meliputi panjang ikan, berat ikan, tingkat kematangan gonad, rasio kelamin maupun kualitas perairan. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak 3 kali dengan interval waktu satu kali dalam satu minggu. Jumlah sampel yang digunakan untuk penelitian ini adalah 110 ekor ikan nila yang terdiri dari 50 ekor ikan jantan dan 60 ekor ikan betina. Berdasarkan tingkat kematangan gonad ikan dari TKG I sampai TKG IV berjumlah 81 ekor, lebih besar bila dibandingkan dengan ikan yang tertangkap antara TKG V keatas yaitu berjumlah 29 ekor. Perbandingan sex ratio ikan nila jantan dan betina sebesar 1:1. Perbandingan ini menunjukkan bahwa jumlah ikan jantan tidak seimbang dengan jumlah ikan nila betina. Persamaan hubungan panjang berat ikan nila jantan adalah W = 1L1,33 dengan nilai b = 1,33. Persamaan hubungan panjang berat ikan nila betina adalah W = 0,1L2,28 dengan nilai b = 2,28. Nilai b < 3 menunjukkan pola pertumbuhan allometrik negatif dimana pertambahan panjang lebih cepat daripada beratnya. Hasil pengukuran kualitas air seperti suhu, kecerahan, pH, DO, nitrat, fosfat dalam kondisi normal dan memenuhi standar di perairan, namun untuk TOM melebihi batas normal. Hasil perhitungan kelimpahan plankton menunjukkan perairan mesotrofik, keragaman plankton sedang dan tidak ada plankton yang mendominasi perairan.Ukuran pertama kali matang gonad ikan nila jantan adalah 20,2 cm dan betina adalah 23,8 cm, sehingga dapat dilihat bahwa panjang total rata-rata ikan nila jantan adalah 16,1 cm dan untuk ikan nila betina adalah 18,5 cm, yang mana kedua nilai tersebut berada di bawah nilai Lm. Artinya, mayoritas ikan nila jantan dan betina yang tertangkap belum mencapai matang gonad atau belum dewasa sehingga tidak layak tangkap. Oleh karena itu, sebaiknya aktivitas penangkapan dilakukan setelah ikan mencapai ukuran yang layak tangkap. Pembatasan penangkapan terhadap ikan nila jantan dan betina juga penting dilakukan, mengingat nisbah kelamin (sex ratio) pada penelitian ini tidak seimbang dan termasuk belum matang gonad.