Identifikasi dan Karakterisasi Plankton pada Kawasan Pasang Surut di Muara Sungai Kalimireng Kecamatan Manyar Gresik, Jawa Timur

Main Author: Oktaviana, Awalia
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/135843/1/051703900-full_text.pdf
http://repository.ub.ac.id/135843/
Daftar Isi:
  • Fitoplankton didefinisikan sebagai organisme tumbuhan mikroskopik yang hidup melayang, mengapung di dalam air dan memiliki kemampuan gerak yang terbatas. Fitoplankton sebagai produsen primer dalam suatu perairan dapat dijadikan bioindikator dalam menentukan tingkat kesuburan perairan sedangkan zooplankton sebagai pakan alami dari organisme perairan. Zooplankton merupakan biota yang berperanan penting terhadap produktivitas sekunder, karena berperan sebagai penghubung produsen primer dengan konsumen yang lebih tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas air sungai Kalimireng, mengidentifikasi dan karakterisasi fitoplankton dan zooplankton yang ada di sungai Kalimireng pada saat pasang surut. Pelaksaan Penelitian Skripsi 1 Maret 2016 s.d 30 Mei 2016 dengan metode survei (deskriptif) yaitu untuk mengetahui kondisi kualitas air secara fisika kimia sungai kalimireng, identifikasi, kelimpahan, dominasi, keseragaman dan keanekaragaman dilakukan di laboratorium Hidrobiologi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya pada 1 – 30 April 2016 dan karakterisasi fitoplakton dan zooplankton 3 dan 4 Agustus 2016 di Laboratorium LSIH Universitas Brawijaya. Penelitian dilakukan di 3 stasiun ketika Pasang (17.00 WIB) dan surut (07.00 WIB), stasiun 1 pada kawasan ekosistem mangrove, stasiun 2 pada kawasan industri dan stasiun 3 berada di perbatasan muara sungai dan laut(estuari). Kualitas fisika kimia perairan yang diamati meliputi suhu, pH, kecerahan, arus, salinitas, oksigen terlarut, karbondioksida, bahan organik terlarut, nitrat dan ortofosfat perarairan. Plankton yang ditemukan ketika diamati dengan mikroskop binokuler cahaya di laboratorium hidrobiologi adalah genus fitoplankton yang ditemukan terdiri dari Nitzschia, Lyngbya, Aulacoseira, Auloseira, Scenedesmus, Arthrospira, Coelastrum, Echinosphaerella sedangkan genus zooplankton yang ditemukan terdiri dari Diaphanosoma, Chantocamptus, Paraholosticha. Plankton yang di amati dengan mikroskop CLSM di laboratorium LSIH UB adalah spesies fitoplankton terdiri dari Nitszchia longissima, Nitzschia acicularis, Lynbya aestuarii, Scenedesmus acutus, Arthrospira maxima, Coelastrum sp, Echinosphaerella limnetica, Gramatophora marina, Oscillatoria sp, Anabaenopsis sp, chladopora spp, chlamydomonas sp. Spesies zooplankton terdiri dari Diaphanosoma bracyurum, Canthocamptus staphylinus, Leptodiaptomus sp Kelimpahan fitoplankton tertinggi sungai Kalimireng terdapat pada stasiun satu selama 3 minggu penelitian didapatkan ketika pasang rata – rata 126 ind/ml saat kondisi surut 68 ind/ml. Kelimpahan Zooplankton terdapat pada stasiun ke satu rata – rata ketika pasang 78 ind/ml saat kondisi surut rata rata 65 ind/ml. sedangkan Kelimpahan Realatif (KR) stasiun ke satu diperioleh fitoplankton dengan divisi tertinggi pada kondisi pasang dan surut terdapat pada divisi Cyanobacteria sebesar 74 % dan 65 %. Kelimpahan Relatif terdapat pada Stasiun ke dua dengan divisi tertinggi kondisi pasang dan surut terdapat pada divisi Arthropoda sebesar 63 % dan 57. Indeks keanekaragaman fitoplankton tertinggi terdapat pada Stasiun ke satu ketika pasang H’=2,803 sedangkan kondisi surut H’= 2,754. Indeks keanekragaman zooplankton tertinggi pada stasiun pertama ketika pasang H’= 1,56 sedangkan ketika surut H’= 1,304. Indeks keseragaman fitoplankton tertinggi pada stasiun ke dua ketika pasang E= iv 0,31 saat surut E= 0,33. Indeks keseragaman zooplankton tertinggi pada stasiun ke satu ketika pasang E= 0,2 saat surut E= 0,2. Indeks dominasi fitoplankton tertinggi terdapat pada Stasiun ke dua ketika pasang D= 0,2193 saat surut D=. 0,266 sedangkan indeks dominasi zooplankton tertinggi pada stasiun ke tiga ketika pasang D= 0,621, saat surut D= 0,5186. Kualtias perairan sungai Kalimireng terdiri dari pH 5,67-7, pH di perairan sungai Kalimireng mempunyai kisaran nilai pH yang cukup stabil, arus 10,1 cm/det cukup stabil untuk pergerakan plankton, Suhu dengan kisaran 260C–280C pada perairan sungai Kalimireng mendukung bagi pertumbuhan organisme perairan, kecerahan 7,3 cm cukup stabil untuk pertumbuhan fitoplankton, salinitas 2,89-7,53 ppm, salinitas cukup pekat untuk organisme air tawar, CO2 antara 11,98 – 29,28 mg/L, sehingga kadar CO2 perairan tidak mudah untuk ditoleransi hewan air, oksigen terlarut 6,9-9,8 mg/L, kandungan oksigen terlarut dalam sungai selama penelitian termasuk konsentrasi yang baik untuk pertumbuhan biota, TOM 22,26-29,91 mg/L yang sudah tergolong cukup subur, nitrat 0,338-0,534 mg/L melebihi ambang batas mutu air dan Ortofosfat 0,083- 0,33 mg/L tergolong cukup pekat. Dapat disimpulkan bahwa kualitas perairan kalimireng secara fisika dan kimia kurang baik untuk perkembangbiakan plankton. Pernyataan ini didukung dengan adanya plankton yang toleran terhadap ekosistem perairan yang tercemat seperti Nitschia sp. dengan kelimpahan yang tinggi. Saran untuk penelitian selanjutnya perlu dikaji lebih lanjut mengenai penyakit pada fitoplankton dan zooplankton dengan menggunakan pewarnaan imunofluorescence pada CLSM.