Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Mangrove Pedada (Sonneratia Caseolaris) Dengan Menggunakan Pelarut Yang Berbeda

Main Author: Avandy, Zevi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/135817/1/ZEVI_AVANDY__125080300111136_THP_LAPORAN_PKM.pdf
http://repository.ub.ac.id/135817/2/ZEVI_AVANDY__125080300111136_THP_ARTIKEL_SKRIPSI.pdf
http://repository.ub.ac.id/135817/3/ZEVI_AVANDY__125080300111136_THP_LAPORAN_SKRIPSI.pdf
http://repository.ub.ac.id/135817/
Daftar Isi:
  • Antioksidan adalah senyawa kimia yang dapat menyumbangkan satu atau lebih elektron kepada radikal bebas, sehingga reaksi radikal bebas dapat terhambat. Antioksidan juga dapat diartikan sebagai bahan atau senyawa yang dapat menghambat atau mencegah terjadinya oksidasi pada substrat atau bahan yang dapat teroksidasi, walaupun memiliki jumlah yang sedikit dalam makanan atau tubuh jika dibandingkan dengan substrat yang akan teroksidasi Daun Sonneratia caseolaris mengandung zat ekstrak senyawa bioaktif yang terkandung dalam spesies pemphis acidula ini meliputi alkoloid, steroid, flavonoid, dan tannin yang dapat memiliki manfaat antioksidan dan juga sebagai antibakteri. Senyawa bioaktif tersebut dapat diperoleh melalui proses ekstraksi dengan menggunakan pelarut dan metode ekstraksi tertentu. N-Heksan dipilih sebagai pelarut non polar, etil asetat dipilih karena bersifat semi polar dan metanol bersifat polar. Senyawa fenolik seperti flavonoid pada tanaman dapat membawa fungsi antioksidan dalam sel tanaman. Aktivitas Antioksidan suatu ekstrak tanaman dapat diuji dengan menggunakan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) dengan parameter hasil uji berupa nilai IC50 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi senyawa bioaktif yang terkandung serta mengetahui nilai IC50 aktivitas antioksidan ekstrak Sonneratia caselaris dengan menggunakan perbedaan pelarut dan perbandingan yang berbeda. Penelitian ini dilaksanakan pada September–November 2016, di Labolatorium Penangan Hasil Perikanan, Labolatorium Keamanan Hasil Perikanan Universitas Bwawijaya Malang. Universitas Maulana Malik Ibrahim Malang dan LIPI (Lembaga Ilmu dan Pengkajian Ilmiah) Serpong. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Daun mangrove Sonneratia caselaris dilakukan preparasi sampel dengan cara mencuci daun Sonneratia caselaris dengan air mengalir, setelah airnya tiriskan daun dipisahkan dengan tulang daun dan dilakukan proses pengeringan pada suhu kamar. Daun yang sudah kering dihaluskan dan diayak dengan ayakan 100 mesh, didapatkan sampel halus atau serbuk dari daun Sonneratia caselaris. Serbuk tersebut diekstraksi seacara maserasi bertingkat dengan pelarut non polar (n-heksan), semi polar (etil asetat) dan polar (etanol) dengan perbandingan 1:3, 1:4, 1:5 (b/v) dengan waktu maserasi tiap pelarutnya 24 jam pada suhu ruang, dilakukan penyaringan dan didapatkan fitrat dan residu. Filtrat hasil maserasi dievaporasi suhu 450C hingga menjadi ekstrak kental dan kemudian dilanjutkan dengan penguapan sisa pelarut pada ekstrak dengan gas nitrogen. kemudian dilakukan perhitungan % rendemen setelah itu ekstrak diuji fitokimia yang bersifat kualitatif yaitu uji alkoloid menggunakan pereaksi mayer, Uji flavonoid menggunakan pereaksi serbuk Mg dan HCl. Selain itu dilakukan uji tanin menggunakan pereaksi FeCl3, Uji steroid dan triterpenoid menggunakan pereaksi asetat anhidrat dan asam sulfat, serta uji saponin menggunakn uji forth. Setelah itu dilakukan pengujian kadar air berat kering, Ekstrak hasil randemen dan fitokimia terbaik dengan pelarut dan perbandingan tertentu kemudian diuji total fenol secara kuantitatif menggunakan metode asam galat dan uji total flavonoid secara kuantitatif menggunakan metode kuersetin. Setelah itu ekstrak diuji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH, ekstrak dibuat dalam vi beberapa konsentrasi antara lain 0, 12,5, 25, 50, 100 dan 200 ppm dengan parameter uji berupa nilai IC50. Nilai IC50 dianalisis sidik ragam (ANOVA) untuk mengetahui pengaruh perbedaan pelarut dan perbandingan terhadap aktivitas antioksidan dari ekstrak daun Sonneratia caseolaris. Ekstrak yang memiliki aktivitas antioksidan paling kuat (nilai IC50 terendah) diidentifikasi senyawa bioaktifnya dengan Uji LC-MS. Pada penelitian ini didapatkan hasil % rendemen terbaik dari ekstrak Sonneratia caseolaris pada perlakuan pelarut etil asetat dengan perbandingan 1:5 sebesar 11,163%. Kadar air pada perlakuan ekstrak daun Sonneratia caseolaris pelarut N heksan perbandingan 1:5 sebesar 12,78%, pelarut etil asetat perbandingan 1:5 sebesar 12,81% dan pelarut methanol perbandingan 1:5 sebesar 13,12%. Pada uji fitokimia Senyawa bioaktif yang terkandung dalam ekstrak Sonneratia caseolaris pada perlakuan perbedaan perlarut dan perbandingan didapatkan hasil positif terdapat senyawa flavonoid, alkaloid, tannin, steroid dan negative pada uji saponin. Pada uji total fenol pada perlakuan ekstrak daun Sonneratia caseolaris pelarut N heksan perbandingan 1:5 sebesar 697,74 mgGAE/100gram sampel, pelarut etil asetat perbandingan 1:5 sebesar 890,79 mgGAE/100gram sampel dan pelarut methanol perbandingan 1:5 sebesar 801,56 mgGAE/100 gram sampel. Pada uji total flavonoid pada perlakuan ekstrak daun Sonneratia caseolaris pelarut N heksan perbandingan 1:5 sebesar 4,12 mgQE/100 gram sampel, pelarut etil asetat perbandingan 1:5 sebesar 10,68 mgQE/100 gram sampel dan pelarut methanol perbandingan 1:5 sebesar 6,34 mgQE/100 gram sampel. Pada uji aktivitas antioksidan ekstrak Sonneratia caseolaris nilai IC50 ekstrak pelarut N heksan perbandingan 1:5 sebesar 110,91 ppm, pelarut etil asetat perbandingan 1:5 sebesar 82,74 ppm dan pelarut methanol perbandingan 1:5 sebesar 97,07 ppm. Hasil LC-MS dari perlakuan terbaik ekstrak etil asetat daun mangrove Sonneratia caseolaris dengan perbandingan 1:5 (b/v) didapatkan berat molekul 180 m/z yaitu senyawa caffeic acid dengan rumus kimia C9H8O4. Berat molekul 336 m/z yaitu senyawa berberin dengan rumus kimia C20H18NO4. Berat molekul 146 m/z yaitu senyawa coumarin dengan rumus kimia C9H6O2.