Uji Aglutinasi Kandidat Vaksin Aeromonas Hydrophila Menggunakan Metode Heat-Killed Dengan Suhu Berbeda Pada Serum Ikan Lele (Clarias Sp.)
Main Author: | Rahmatika, Mariana |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/135804/1/LAPORAN_SKRIPSI_MARIANA.pdf http://repository.ub.ac.id/135804/2/ARTIKEL_SKRIPSI_MARIANA.pdf http://repository.ub.ac.id/135804/ |
Daftar Isi:
- Ikan lele (Clarias sp.) merupakan salah satu komoditas air tawar yang sudah dibudidayakan secara komersial oleh masyarakat. Budidaya ikan lele berkembang pesat karena dapat dibudidayakan di lahan dan sumber air yang terbatas dengan padat tebar yang tinggi, teknologi yang digunakan sederhana sehingga mudah dikuasai oleh masyarakat (Nugroho,2012). Permasalahan yang muncul pada budidaya ikan lele pada saat ini adalah seringkali diakibatkan padat tebar yang tinggi, yaitu timbulnya penyakit. Penyakit yang sering menyerang ikan lele adalah penyakit bakterial yang disebabkan oleh Aeromonas hydrophila (Sartika, 2011). Pemvaksinan merupakan cara penanggulangan yang efektif dan efisien untuk mengatasi penyakit MAS karena pemvaksinan hanya dilakukan satu kali selama periode pemeliharaan. Antigen O (Heat Killed) baik untuk pemvaksinan karena terletak di luar sehingga mudah dan cepat dikenali oleh antibody (Siswani,2007). Oleh karena itu dilakukan penelitian mengenai potensi bakteri A. hydrophila sebagai vaksin dengan pemanasan (Heat Killed) melalui uji aglutinasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi kandidat vaksin inaktif heat-killed A. hydrophila terhadap peningkatan titer antibodi ikan lele (Clarias sp.) melalui uji aglutinasi serta mengetahui hasil terbaik dari perlakuan.. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Reproduksi Ikan Divisi Penyakit dan Kesehatan Ikan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya, Malang pada tanggal 03 Januari 2017 – 26 Februari 2017 dengan metode eksperimen. Parameter utama yang diamati dalam penelitian ini adalah hasil pengamatan nilai titer antibodi yang terlihat dari hasil uji aglutinasi antara antigen dan antibodi spesifik. Parameter penunjang yang diamati dalam penelitian ini adalah kualitas air meliputi: suhu, pH (derajat keasaman), dan DO (oksigen terlarut). Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah vaksin yang dibuat dengan kejutan suhu 60 oC, 80 oC dan 100 oC menunjukkan hasil positif aman untuk digunakan. Tingkah laku ikan uji pada masa vaksinasi menunjukkan tingkah laku normal seperti pergerakan aktif, nafsu makan meningkat dan berenang terarah. Hasil uji aglutinasi menunjukkan bahwa terjadi reaksi antara antigen dan antibodi spesifik setelah divaksinasi dengan adanya penggumpalan didasar sumuran setiap perlakuan. Pada minggu pertama tanpa vaksinasi, semua perlakuan tidak memproduksi antibodi (nol). Kadar titer antibodi tertinggi yaitu dihasilkan dari pemberian vaksin dengan perlakuan suhu 1000C menghasilkan peningkatan yang signifikan dari minggu 1 sebesar 0, meningkat menjadi 16 pada minggu kedua (1 minggu setelah vaksinasi I) dan produksi titer antibodi semakin meningkat pada minggu ketiga (1 minggu setelah vaksinasi II) sebesar 106,667. Kualitas air selama pemeliharaan masih dalam kisaran optimal bagi kehidupan ikan lele (Clarias sp.), dimana suhu (24-27 0C), DO (4,78-6,61) dan pH (8,00-8,54).