Daftar Isi:
  • Propinsi Jawa Timur merupakan pusat industri perikanan dan kelautan terbesar di Indonesia. Kabupaten Banyuwangi adalah penghasil ikan laut terbesar di Jawa Timur. Hal ini sesuai dengan data yang dimiliki oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Banyuwangi (2011), bahwa Kabupaten Banyuwangi memiliki garis pantai panjang yaitu sekitar 175,8 km dan berbatasan langsung dengan selat Bali, hasil tangkapannya mencapai 51.731 ton pada tahun 2009. Kecamatan Muncar sendiri merupakan penyumbang utama hasil perikanan tangkap di kabupaten Banyuwangi yaitu 94,03% dari sebelas kecamatan penyumbang pendapatan asli daerah di sektor perikanan tangkap. Daerah penangkapan daerah Muncar adalah selat Bali dengan luas total ± 2.500 km2 yang dibagi menjadi dua yaitu paparan Pulau Jawa dan Pulau Bali. Tujuan penelitian skripsi ini adalah untuk mengetahui (1) Keadaan faktual, (2) Perbandingan kelayakan finansiil, (3) kelebihan dan kelemahan masing-masing alat tangkap, dan (4) faktor pendukung dan penghambat usaha perikanan tangkap Purse Seine dan Gill Net di Muncar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan survey. Jenis dan sumber data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif, analisis jangka pendek (modal, biaya total, penerimaan total, RC rasio, keuntungan, REC, dan BEP), serta analisis jangka panjang (NPV, IRR, Net B/C, dan PP). penelitian dilakukan pada bulan Maret-Desember 2015 di Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, pada usaha perikanan tangkap Purse Seine dan Gill Net. Jenis alat tangkap yang dikembangkan di Muncar adalah purse seine dan gill net dengan menggunakan kapal motor. Sebagian besar nelayan menggunakan alat tangkap gill net dikarenakan biaya operasional lebih kecil dibandingkan dengan alat tangkap purse seine. Walaupun banyak nelayan yang menggunakan gill net tetap saja hasil tangkapan terbesar di Muncar berasal dari alat tangkap purse seine. Berdasarkan analisis jangka pendek, nilai RC rasio usaha perikanan tangkap Purse Seine adalah 1,68 dan nilai RC rasio usaha perikanan tangkap Gill Net yaitu 1,4. Kedua usaha tersebut sama–sama menguntungkan karena nilai RC rasio keduanya lebih besar daripada 1. Namun, usaha perikanan tangkap Purse Seine lebih menguntungkan dibandingkan dengan usaha perikanan tangkap Gill Net. Untuk nilai REC usaha perikanan tangkap Purse Seine adalah 57% dan nilai REC usaha perikanan tangkap Gill Net adalah 36,5%, artinya setiap modal yang ditanamkan pada usaha perikanan tangkap Purse Seine sebesar Rp 100 menghasilkan keuntungan sebesar Rp 57, dan bila modal Rp 100 tersebut ditanamkan pada usaha perikanan tangkap Gill Net menghasilkan keuntungan sebesar Rp 36,5. Kedua usaha tersebut juga menguntungkan karena nilai REC keduanya lebih besar daripada tingkat suku bunga pinjam bank sebesar 12%. Dilihat dari nilai RC rasio dan nilai REC, usaha perikanan tangkap Purse Seine lebih besar daripada usaha perikanan tangkap Gill Net, sehingga usaha perikanan tangkap Purse Seine lebih menguntungkan dalam jangka pendek dibandingkan dengan usaha perikanan tangkap Gill Net. Sedangkan pada perhitungan jangka panjang (Feasibility Study), pada usaha perikanan tangkap Purse Seine diperoleh nilai NPV Rp 21.414.498.344, nilai IRR 162%, nilai Net B/C 10,66, dan nilai PP 0,6 tahun. Pada usaha perikanan tangkap Gill Net diperoleh nilai NPV Rp 874.551.349, nilai IRR 53%, nilai Net B/C 3,31, dan nilai PP 1,93 tahun. Dilihat dari masing–masing aspek tersebut, pada usaha perikanan tangkap Purse Seine lebih besar daripada usaha perikanan tangkap Gill Net, sehingga usaha perikanan tangkap Purse Seine lebih layak dijalankan dalam jangka panjang dibandingkan dengan usaha perikanan tangkap Gill Net. Berdasarkan analisis sensitivitas, usaha perikanan tangkap Purse Seine dikatakan tidak layak dijalankan ketika digunakan asumsi biaya naik 45% dan benefit turun 4,3%, asumsi biaya naik 17,1% dan benefit turun 21%, asumsi biaya naik 52,3% dan asumsi benefit turun 99%. Sedangkan usaha perikanan tangkap Gill Net dikatakan tidak layak pula ketika digunakan asumsi biaya naik 24% dan asumsi benefit turun 9,7%, asumsi biaya naik 3% dan benefit turun 24%, asumsi benefit turun 44%. Faktor pendukung dari usaha perikanan tangkap baik purse seine maupun gill net adalah kemampuan nelayan, feeling nelayan, kerjasama antar ABK yang satu dengan yang lainnya dan ukuran kapal yang sesuai dengan alat tangkapnya. Faktor penghambat yang dialami oleh pengusaha perikanan tangkap Purse Seine dan Gill Net adalah kecepatan angin, cuaca, kesehatan tenaga kerja (ABK), bengkel untuk membenahi kapal yang rusak masih terlalu kecil, dan belum memadai untuk jenis kapal yang besar. Kelebihan dari alat tangkap Purse Seine yaitu hasil tangkapan lebih banyak, sehingga dapat menghasilkan keuntungan yang besar juga. Selain itu nelayan yang menggunakan alat tangkap purse seine juga memiliki fishing day (waktu melaut) yang singkat, kurang lebih 2 hari. Sedangkan kekurangan yang ada pada alat tangkap purse seine adalah harga purse seine yang sangat tinggi, harus menggunakan 2 kapal dan yang terakhir adalah metode penangkapan yang cukup rumit. Kelebihan alat tangkap Gill Net yang pertama adalah metode penangkapan yang tidak terlalu rumit. Kedua, biaya yang diperlukan untuk memulai usaha relatif murah. Selain itu alat tangkap gill net ini mampu menangkap ikan ikan yang mempunyai harga ekonomis di Muncar. Walaupun demikian, alat tangkap gill net juga mempunyai beberapa kekurangan yaitu fishing day yang memerlukan waktu minimal 3 hari, hasil tangkapannya juga tidak terlalu banyak. Saran yang dapat diberikan untuk pengusaha yaitu disarankan untuk mendukung kebijakan pemerintah mengenai jenis dan ukuran ikan yang boleh untuk ditangkap, sehingga keberlanjutan sumberdaya perikanan laut tetap terjamin. Bagi pemerintah disarankan untuk memberikan bantuan terutama dalam hal dana atau modal dan lebih meningkatkan pengoptimalan fasilitas yang tersedia. Bagi Nelayan Purse Seine dan Gill Net disarankan untuk mencari informasi yang lebih banyak mengenai usaha perikanan tangkap dan lebih memerhatikan peraturan yang sudah ditetapkan.