Karakteristik Massa Air Di Selat Lombok Pada Bulan November 2013

Main Author: Asvarita, Dwi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/135754/1/ARTIKEL_SKRIPSI.pdf
http://repository.ub.ac.id/135754/2/LAPORAN_PKM.pdf
http://repository.ub.ac.id/135754/3/LAPORAN_SKRIPSI.pdf
http://repository.ub.ac.id/135754/
Daftar Isi:
  • Indonesia secara geografis terletak diantara dua samudera dan dua benua. Indonesia berhadapan langsung dengan Samudera Hindia di bagian selatan dan di bagian utara dan timur berdekatan dengan Samudera Pasifik. Oleh karena itu Indonesia berperan sebagai “kanal penghubung” yang disebut Arus Lintas Indonesia (ARLINDO). ARLINDO membawa massa air yang relatif hangat dari Samudera Pasifik ke Samudera Hindia setiap tahunnya dalam jumlah yang besar. Melalui Selat Lombok yang merupakan salah satu jalan keluar dari aliran ARLINDO memberikan Input air dengan salinitas rendah dan hangat terhadap Samudera Hindia. Adanya ARLINDO mempengaruhi fenomena oseanografi secara luas di Selat Lombok dan sekitarnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sebaran vertikal dan horizontal suhu, salinitas dan densitas di Perairan Selat Lombok, menganalisis karakteristik massa air ARLINDO di Perairan Selat Lombok menggunakan analisis diagram T-S, serta menduga atau memprediksi asal usul massa air di perairan Selat Lombok melalui diagram T-S. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Data diperoleh dari instansi BPOL yang merupakan data primer dari kegiatan CRUISE SITE (South China Sea-Indonesian Sea Transport or Exchange) di Selat Lombok pada pertengahan bulan November 2013. Pengukuran data menggunakan instrumen CTD pada 6 titik stasiun di sepanjang Selat Lombok, data yang didapat di olah menggunakan software ODV. Hasil pengolahan menunjukkan suhu permukaan cenderung hangat dengan kisaran nilai 25 – 30 0C hingga kedalaman hampir 100 m, sedangkan nilai salinitas rendah sekitar 34 PSU di permukaan. Pada lapisan di bawah permukaan terdapat massa air dengan salinitas lebih tinggi yang diduga merupakan massa air dari Samudera Hindia. Berdasarkan diagram T-S ditemukan massa air musiman ARLINDO di perairan lapisan dalam yakni AAIW (Antartic Intermediate Water) yang biasanya terlihat pada musim barat, dan NPIW (North Pacific Intermadiate Water) dan SPIW (South Pacific Intermadiate Water) yang terlihat pada musim barat dan musim timur. Selain itu di lapisan permukaan tedapat tiga jenis massa air, yaki BBW (Bengal Bay Water), IUW (Indonesian Upper Water) dan ENPCW (Eastern North Pacific Central Water) yang ditemukan pada kedalaman < 600 m. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah perairan Selat Lombok pada November 2013 cenderung hangat di permukaaan. Massa air yang mendominasi di permukaan adalah massa air dari Laut Jawa. Pada lapisan di bawah permukaan terdapat massa air Samudera Hindia dengan salinitas tinggi, dan pada massa air di lapisan dalam terdapat massa air dari Samudera Hindia yang terbawa ARLINDO.