Pengaruh Pengoperasian Alat Bantu Penangkapan Lampu Celup Bawah Air Berbasis Atfire (Automatic Fish Attractor) V.1 Terhadap Hasil Tangkapan Nelayan Pancing Di Pelabuhan Perikanan Nusantara (Ppn) Prigi

Main Author: Fatmawati, Riska
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/135731/1/RISKA_FATMAWATI_ARTIKEL_ILMIAH_SKRIPSI_135080200111014_ATFIRE.pdf
http://repository.ub.ac.id/135731/2/RISKA_FATMAWATI_LAPORAN_SKRIPSI_135080200111014_ATFIRE.pdf
http://repository.ub.ac.id/135731/
Daftar Isi:
  • Perairan Teluk Prigi termasuk dalam Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) Samudra Hindia yang berada pada status pemanfaatan tinggi dan telah memasuki tahapan pemantauan serta pembaharuan yang sangat intensif guna pemanfaatan potensi sumberdaya alam. Wilayah ini memiliki lahan seluas 27,5 Ha dengan luas kolam labuh 16 dan berada pada posisi koordinat 111o43’58’’ BT dan 08o17’22’’ LS, dengan potensi lestari produksi perikanan tangkap mencapai 26.355 ton/tahun, namun tingkat pemanfaatan baru mencapi 64 %. Kawasan pesisir dan laut di perairan Teluk Prigi memiliki nilai strategis karena kaya akan sumberdaya perikanan yang beragam serta pusat pembangunan daerah dalam menunjang kesejahteraan masyarakatnya. Tujuan dari penelitian ini yang pertama adalah mengetahui mekanisme pengaplikasian ATFIRE (Automatic Fish Attractor) V.1 sebagai solusi efektif dalam mengoptimalkan hasil tangkapan nelayan. Yang kedua adalah mengetahui respon ikan pada saat ATFIRE (Automatic Fish Attractor) V.1 dioperasikan dialat tangkap pancing. Yang ketiga mengetahui dampak pengaplikasian ATFIRE (Automatic Fish Attractor) V.1. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode rancang bangun alat, percobaan atau experimental fishing. Penelitian diawali dengan diskusi dengan salah satu nelayan pancing di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Prigi, Trenggalek, tahap kedua perancangan dan pembuatan alat bantu penangkapan lampu celup bawah air berbasis ATFIRE V.1, tahap ketiga percobaan dan pengaplikasian alat dan tahap keempat adalah monitoring serta evaluasi. Hasil dari penelitian ini adalah mekanisme pengaplikasian ATFIRE V.1 yang menggunakan lampu LED (Light Emitting Diode) berwarna putih kebiruan dengan kapasitas daya 25 watt dan intensitas cahaya hingga 200 lux dengan perlakuan jarak pengukuran 50 cm, 100 cm dan 150 cm di medium udara, pada alat tangkap pancing dimana mempersiapkan lampu celup bawah air berbasis ATFIRE V.1, mulai dari alat dan sumber daya accu 12 Volt 120 Ah. Berikutnya tahap setting (penurunan alat bantu penangkapan), dimana lampu celup bawah vii air berbasis ATFIRE V.1 dimasukkan ke dalam perairan dan dinyalakan menggunakan sumber daya dari accu 12 Volt. Dari proses perendaman dan pemendaran cahaya ATFIRE V.1 selama 2 – 3 jam mampu mengumpulkan fitoplankton disekitar perairan dan menarik perhatian tuna sirip kuning/ yellowfin tuna (Thunnus albacares), cakalang (Katsuwonus pelamis) dan tongkol (Euthynnus affinis). Lampu celup berbasis ATFIRE sesuai dengan karakteristik ikan target sasaran dimana menyukai intensitas cahaya hingga 500 lux di dalam perairan dan tertarik dengan cahaya putih atau biru pada panjang gelombang yellowfin tuna 483 nm. Dari pengaplikasian ATFIRE di wilayah Prigi, Trenggalek telah mampu meningkatkan hasil tangkapan hingga 26.67 % dan mampu membantu menyelesaikan permasalahan di wilayah tersebut. Rekomendasi yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini adalah sebaiknya dilakukan penelitian kembali untuk mengidentifikasi komparasi pengaruh pengaplikasian lampu celup bawah air berbasih ATFIRE V.1 terhadap hasil tangkapan spesies ikan yang beragam.