Studi Potensi Produksi Tanaman Kesemek (Diospyros Kaki L.) Varietas Junggo
Main Author: | Kholida, Mahya |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/13573/1/MAHYA%20KHOLIDA.pdf http://repository.ub.ac.id/13573/ |
Daftar Isi:
- Kesemek (Diospyros kaki L.) berasal dari Cina dan Jepang, banyak terdapat di daerah subtropis dan tropis (dataran tinggi) di Indonesia. Sebaran kesemek di pulau Jawa meliputi Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Sentra kesemek di Jawa Timur berada di daerah Magetan, Tirtoyudo, dan Batu. Potensi pasar kesemek asal Junggo-Batu yaitu telah diekspor ke Singapura. Kesemek Junggo-Batu memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan buah kesemek dari daerah lain di Jawa, terutama penampilan buahnya yang sangat menarik, berwarna oranye bila telah masak optimal. Produksi tanaman kesemek 200-500 kg/pohon/tahun. Kesemek adalah salah satu jenis tanaman buah langka di Indonesia dan mempunyai potensi ekonomi untuk dikembangkan. Pengembangan tanaman kesemek tidak secepat komoditas buah-buahan unggulan yang lain. Publikasi data tentang produksi dan luas areal tanam buah kesemek di Indonesia masih terbatas, sehingga diperlukan penelitian untuk mengetahui produksi tanaman kesemek. Oleh karena itu sebagai daerah sentra penghasil kesemek terbaik di Jawa, Kota Batu cocok untuk dijadikan lokasi penelitian tentang produksi tanaman kesemek. Harapan kedepannya informasi ini dapat digunakan untuk pengembangan tanaman kesemek selanjutnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi produksi tanaman kesemek varietas junggo. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2018 - Agustus 2018 di Dusun Junggo, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu yang berada pada ketinggian 1.300-1.700 m diatas permukaan laut dengan suhu rata-rata berkisar antara 18 oC - 24 oC. Penelitian menggunakan metode survey deskriptif. Pengambilan data berdasarkan kuisioner semi struktur yang memuat daftar pertanyaan tentang kepemilikan pohon, teknik budidaya, serta hasil panen dan penanganan pasca panen. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan diskusi, serta pengamatan langsung terhadap jenis/kultivar, pengamatan morfologi tanaman meliputi: tinggi tanaman, diameter batang dan lebar tajuk, dan pengamatan karakteristik buah meliputi : bobot buah per buah, diameter buah, panjang buah, uji kekerasan, dan tingkat kemanisan buah. Pengamatan dilakukan pada 15 titik lokasi/ 15 petani kesemek. Setiap 1 lokasi (1 petani tanaman kesemek) diambil 3 sampel tanaman dan dari masing-masing lokasi diambil 9 sampel buah. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan Umur tanaman kesemek di Dusun Junggo adalah 17-80 tahun dengan produksi tanaman antara 200-500 kg/pohon/tahun. Produksi tanaman kesemek tertinggi adalah pada umur tanaman 25 tahun yaitu mencapai 500 kg/pohon/tahun. Perbedaan produksi tanaman kesemek dipengaruhi oleh umur tanaman. Semakin tua umur tanaman kesemek menyebabkan produksi tanaman semakin menurun. Rata-rata petani kesemek tidak melakukan pemupukan, tetapi tanaman yang diberi kombinasi pupuk ZA 0,5 kg/pohon dan Phonska 0,5 kg/pohon dengan frekuensi pemupukan 1 tahun sekali memiliki produksi yang lebih tinggi daripada tanaman kesemek yang tidak diberi pupuk. Kekerasan buah kesemek tanpa perlakuan perendaman kapur sebesar 10,47-11,93 kgf dengan tingkat kemanisan buah sebesar 17,33-22,33 brix. Kekerasan buahii kesemek dengan perlakuan perendaman kapur sebesar 7,97-10,30 kgf dengan tingkat kemanisan buah sebesar 24,00-25,33 brix. Kekerasan buah kesemek masak pohon sebesar 1,50-1,97 kgf dengan tingkat kemanisan buah sebesar 24,33-27,33 brix.