Studi Populasi Kepiting Bakau (Scylla Serrata Forsskal) Di Kawasan Mangrove Muara Sungai Ketingan Desa Sawohan Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur
Daftar Isi:
- Kawasan mangrove merupakan komponen potensial dari wilayah pesisir Indonesia terutama di bidang perikanan yang bila dikelola secara baik dapat menghasilkan komoditas ekspor yang tidak sedikit nilainya. Salah satu komoditas ekspor yang bernilai ekonomis tinggi dan mendiami ekosistem mangrove adalah kepiting bakau (Scylla serrata Forsskal) yang dikenal juga dengan nama kepiting lumpur (mud crab). Hewan ini merupakan penghuni tetap kawasan mangrove sehingga dalam menjalani hidupnya sangat bergantung pada kondisi mangrove tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kerapatan dan jenis mangrove, serta jumlah tangkapan, kepadatan dan pola penyebaran kepiting bakau (Scylla serrata Forsskal) di kawasan mangrove Muara Sungai Ketingan, Desa Sawohan, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Penelitian ini dilakukan pada bulan September sampai dengan bulan Desember Tahun 2016 yang berlokasi di Desa Sawohan, Kecamatan Buduran, Kab. Sidoarjo, Jawa Timur. Analisis parameter kualitas air dilakukan di Lapang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi. Metode ini dilakukan untuk pengamatan secara langsung dan mengambil data mangrove menggunakan teknik transek, kepiting bakau (Scylla serrata Forsskal) menggunakan alat tangkap bubu, serta parameter pendukung kualitas air (suhu, pH, Salinitas dan Oksigen Terlarut). Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa jenis mangrove yang ditemukan diantaranya Rhizopora mucronata, Rhizopora apiculata, Xylocarpus sp., Sonneratia alba dan Avicennia alba dengan kerapatan pada stasiun 1 yaitu 931 ind/ha (jarang), pada stasiun 2 yaitu 998 ind/ha (jarang), dan pada stasiun 3 yaitu 1032 ind/ha (sedang). Hasil tangkapan kepiting bakau (Scylla serrata Forsskal) yang diperoleh stasiun 1 yaitu 24 ekor, stasiun 2 yaitu 23 ekor dan stasiun 3 yaitu 33 ekor dengan kepadatan kepiting bakau (Scylla serrata Forsskal) pada stasiun 1 sebesar 800 ind/bubu, stasiun 2 sebesar 767 ind/bubu dan stasiun 3 sebesar 1100 ind/bubu. Pola penyebaran kepiting bakau (Scylla serrata Forsskal) yang berada di kawasan mangrove muara Sungai Ketingan yaitu secara acak. Hal ini dilihat dari kebiasaan kepiting bakau yang menyesuaikan dengan habitatnya. Parameter kualitas air diperoleh data suhu berkisar antara 27 - 28oC, salinitas berkisar 0 – 15 0/00, pH berkisar 7 - 8, serta total oksigen terlarut berkisar antara 6,39 - 10,98 mg/l. Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian yaitu perlu adanya penelitian lebih lanjut dalam mengkaji studi populasi kepiting bakau di Kawasan Mangrove Muara Sungai Ketingan, Desa Sawohan, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Perlunya kesadaran dan meningkatkan pengetahuan masyarakat akan pentingnya ekosistem mangrove sebagai habitat kepiting bakau sehingga vegetasi mangrove yang ada tetap lestari.