Fraksinasi Logam Berat Tembaga (Cu) Dalam Sedimen Laut Sebagai Alat Pendugaan Nilai Potensi Bioavabilitas Di Perairan Teluk Jakarta”
Main Author: | Selvinia, Devi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/135627/1/Artikel_Skripsi__Devi_Selvinia_125080601111003_Ilmu_Kelautan.pdf http://repository.ub.ac.id/135627/2/Laporan_PKM__Devi_Selvinia_125080601111003_Ilmu_Kelautan..pdf http://repository.ub.ac.id/135627/3/Skripsi__Devi_Selvinia_125080601111003_Ilmu_Kelautan..pdf http://repository.ub.ac.id/135627/ |
Daftar Isi:
- Pencemaran laut yang terjadi di perairan Indonesia khususnya wilayah perairan Teluk Jakarta sungguh memprihatinkan. Bahan pencemar yang banyak dibuang ke dalam perairan Teluk Jakarta dan mencemari wilayah tersebut adalah logam berat. Salah satu jenis logam berat yang ini keberadanya banyak terdapat di lingkungan laut adalah tembaga (Cu). Keberadaan logam berat Cu maupun jenis logam lainnya di lingkungan laut akan lebih banyak ditemukan pada sedimen laut daripada kolom air. Terakumulasi dengan baiknya logam berat dalam sedimen akan memberikan dampak negatif pada organisme laut khususnya organisme bentik. Oleh karena itu informasi mengenai ketersediaan logam berat dalam sedimen bagi biota (bioavability) menjadi sangat diperlukan, agar dapat diketahui apakah logam berat yang ada di dalam sedimen dapat membahayakan organisme laut atau tidak. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengetahui bioavaibility logam berat dalam sedimen adalah dengan menggunakan proses fraksinasi logam berat. Proses analisis Fraksinasi dilakukan dengan menggunakan metode BCR 3–Step Sequential Extraction Technique (SET). Selain itu pula dilakukan analisis terhadap Parameter lingkungan (pH, suhu, salinitas, tubiditas dan DO), konsentrasi total logam berat, ukuran butiran sedimen dan total organik matter. Hal ini dilakukan karena ke empat parameter tersebut memiliki pengaruhi terhadap proses analisis fraksinasi. Data yang di dapat dari hasil analisis kemudian di analisis dengan menggunakan analisis statistik, yaitu uji normalitas dan korelasi pearson. Hasil analisis yang didapat dalam penelitian kali ini, untuk parameter lingkungan seperti pH,suhu salinitas, Turbiditas dan DO, Memiliki nilai yang bervariasi antara setiap titiknya, Seperti nilai pH yang di dapat pada kedua stasiun baik Timur dan Barat berada pada kisaran 7.6 – 7.9. Bahan organik total dalam penelitian kali ini di dapatkan hasil, yaitu pada Stasiun Timur dan Barat dalam penelitian ini menghasilkan presentase BOT berkisar antara 2.3 % - 8.3 %. Jenis substrat yang terdapat pada stasiun penelitian yaitu, lumpur berpasir, pasir berlumpur dan pasir. Untuk rata – rata konsentrasi total logam berat di titik yang berada Stasiun Barat, yaitu sebesar 9.66 mg/kg sedangkan untuk titik yang berada di Stasiun Timur, yaitu sebesar 12.16 mg/kg. Karakteristik geokimia dalam analisis fraksinasi logam berat Cu pada sedimen dengan menggunakan metode BCR di lokasi penelitian diketahui bahwa tipe fraksi yang mendominasi, yaitu Fraksi Residual. Hubungan antara setiap fraksi dengan ukuran butiran sedimen dan BOT dalam penelitian ini tidak memiliki hubungan yang signifikan