Pengaruh Perbedaan Suhu Pengeringan Dan Konsentrasi Ekstrak Kasar Daun Lindur (Bruguiera Gymnorrhiza) Terhadap Aktivitas Antibakteri Bacillus Cereus Dan Pseudomonas Aeruginosa

Main Author: Rahayu, NurkholifahDwi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/135612/1/ARTIKEL_SKRIPSI.pdf
http://repository.ub.ac.id/135612/2/LAPORAN_SKRIPSI.pdf
http://repository.ub.ac.id/135612/3/LAPORAN_PKM.pdf
http://repository.ub.ac.id/135612/
Daftar Isi:
  • Bahan makanan sumber protein hewani seperti ikan, mudah mengalami kerusakan dikarenakan aktivitas bakteri perusak pangan, diantaranya adalah Pseudomonas aeruginosa dan Bacillus cereus. Oleh karenanya upaya pengawetan perlu dilakukan, salah satunya dengan penambahan bahan pengawet alami yang mengandung senyawa antibakteri. Bahan alami yang diketahui mengandung senyawa antibakteri yaitu tumbuhan mangrove. Jenis mangrove yang paling banyak tumbuh di daerah tropis, seperti di Indonesia adalah Bruguiera gymnorrhiza. Untuk mendapatkan antibakteri alami, perlu diperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi efektifitas senyawa antibakteri tersebut. Pertama, faktor yang mempengaruhi keberadaan metabolit sekunder atau senyawa bioaktif yang terkandung pada bahan yakni suhu pengeringan dan yang kedua adalah faktor yang dapat mempengaruhi penghambatan atau pembasmian bakteri oleh bahan antibakteri, yakni konsentrasi yang digunakan. Bagian daun dari B. gymnorrhiza dipilih pada penelitian ini karena tidak perlu melakukan penebangan untuk mendapatkannya, sehingga tetap menjaga kelestarian ekosistem pesisir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kombinasi suhu pengeringan bahan dan konsentrasi ekstrak kasar daun B. gymnorrhiza terbaik dalam menghambat B. cereus dan P. aeruginosa. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Sentral Ilmu Hayati (LSIH) Universitas Brawijaya Malang, Laboratorium Keamanan Hasil Perikanan dan Laboratorium Reproduksi Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang, Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Fakultas Teknologi Hasil Pertanian Universitas Brawijaya Malang pada April 2016 sampai Juli 2016. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian ini meliputi uji aktivitas antibakteri dengan uji daya hambat metode Kirby-Bauer, penentuan MIC dan MBC, uji toksisitas dengan metode BSLT, serta uji fitokimia. Rancangan penelitian yang digunakan pada uji daya hambat adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial. Metode pengujian data yang digunakan adalah analisis sidik ragam (ANOVA) dimana jika terdapat pengaruh yang nyata atau sangat nyata maka dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil menujukkan bahwa perlakuan terbaik terdapat pada suhu pengeringan bahan 30°C dan konsentrasi ekstrak 20.000 ppm, dengan rerata zona hambat terhadap Bacillus cereus sebesar 4,63 mm dan Pseudomonas aeruginosa sebesar 3,07 mm. Konsentrasi hambat minimum (MIC) ektrak kasar daun Bruguiera gymnorrhiza terhadap Bacillus cereus dan Pseudomonas aeruginosa masing-masing reratanya 0,66 ppm dan 0,62 ppm, sedangkan konsentrasi bunuh minimumnya (MBC) masing-masing reratanya 2,63 ppm dan 2,47 ppm. Dari uji toksisitas didapatkan rerata LC50 4145,77 ppm > 1.000 ppm yang menunjukkan bahwa ekstrak Bruguiera gymnorrhiza tidak bersifat toksik pada konsentrasi 312,5-2500 ppm. Hasil fitokimia menunjukkan adanya flavonoid, tanin dan terpenoid yang diduga berperan sebagai antibakteri. vii Disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut menggunakan ekstrak murni untuk mendapatkan respon daya hambat antibakteri yang lebih optimal serta dilakukan identifikasi senyawa aktif untuk mengetahui kandungan senyawa aktif yang lebih rinci pada tiap perlakuan suhu.