Pengaruh Komposisi Tanaman Yang Berbeda Dalam Budidaya Sistem Akuaponik Terhadap Kualitas Air Dan Kelulushidupan Ikan Patin (Pangasius sp.)
Main Author: | Ismaniar, WindiYulia |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/135563/1/SKRIPSI_WINDI_YULIA_ISMANIAR.pdf http://repository.ub.ac.id/135563/ |
Daftar Isi:
- Ikan Patin merupakan salah satu komoditas unggulan dibidang perikanan. Ikan air tawar yang memiliki warna putih keabu-abuan ini, memiliki cita rasa yang khas dan mengandung protein cukup tinggi. Ikan Patin dinilai lebih aman untuk kesehatan karena kadar kolesterolnya rendah dibandingkan dengan daging ternak. Protein daging ikan Patin cukup tinggi yaitu 16,58%. Karena semakin sempitnya lahan yang produktif yang dapat digunakan sebagai lahan pertanian dan perikanan maka salah satu cara untuk mengatasi permasalahan tersebut dapat menggunakan sistem teknologi akuaponik. Akuaponik salah satu teknologi terapan hemat lahan dan air yang dikombinasikan dengan berbagai tanaman sayuran sehingga dapat memanfaatkan lahan yang tidak cukup luas. Tanaman yang digunakan pada penelitian tentang akuaponik ini adalah tanaman sawi dan selada. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai Oktober 2014 di Laboratorium Reproduksi, Pembenihan dan Pemuliaan Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang. Tujuan dari penelitian yang berjudul ’’Pengaruh Komposisi Tanaman yang Berbeda dalam Budidaya Sistem Akuaponik terhadap Kualitas Air dan Kelulushidupan Ikan Patin (Pangasius sp.) untuk mengetahui adanya pengaruh komposisi tanaman yang berbeda dalam sistem budidaya sistem akuaponik terhadap kualitas air dan kelulushidupan ikan Patin sehingga dapat diketahui tanaman yang terbaik dalam budidaya sistem akuaponik untuk ikan Patin (Pangasius sp.). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dan rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL), dengan penggunaan tiga macam perlakuan dan tiga ulangan :A (sawi 100%), B (selada 100%), C (sawi : selada dengan perbandingan jumlah tanaman 50% : 50%). Parameter utama pada penelitian ini adalah kelulushidupan dan kualitas air yang meliputi ammonia. Sedangkan parameter penunjang yakni laju pertumbuhan, suhu, pH, DO, CO2dan TOM. Berdasarkan dari hasil analisa dari penelitian sistem akuaponik ini dapat diketahui bahwa nilai kelulushidupan tertinggi setelah penelitian yakni pada perlakuan selada sebesar 91,11% dan yang terendah sebesar 89,44%. Untuk nilai laju pertumbuhan tertinggi yakni pada perlakuan selada sebesar 0,38%. Oksigen terlarut berkisar antara 5,43–5,54 mg/l, ammonia berkisar antara 0,19 – 0,23 mg/l, karbondioksida berkisar antara14,90–15,08 mg/ldan pH berkisar antara 7,72–7,95. Suhu berkisar antara 27,48–27,50oC dan TOM berkisar antara 9,05–9,34 ppm.