Pengaruh Substitusi Tepung Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Dan Tepung Buah Sukun (Artocapus Altilis) Dalam Formulasi Terhadap Sifat Fisik, Kimia Dan Organoleptik Bubur Instan
Main Author: | LuckytaAnjarsari |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/135476/1/Artikel_Skripsi.pdf http://repository.ub.ac.id/135476/2/Laporan_Skripsi.pdf http://repository.ub.ac.id/135476/ |
Daftar Isi:
- Ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap kandungan gizi berupa karbohidrat masih sangat tinggi. Dewasa ini, karbohidrat yang paling tinggi dikonsumsi masyarakat Indonesia berupa beras. Persepsi masyarakat indonesia yang tanpa mengkonsumsi beras (nasi) maka dikatakan belum makan meskipun perut telah diisi dengan makanan Bubur merupakan makanan dengan tekstur yang lunak, sehingga mudah untuk dicerna. Bubur dapat dibuat dari beras, kacang hijau, beras merah, ataupun dari beberapa campuran penyusun bahan baku yang lain. Cara pembuatannya pun praktis. Penambahan karbohidrat menggunakan tepung buah sukun yang juga untuk meningkatkan daya terima konsumen. Tujuan dari penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh penggunaan subtitusi tepung ikan nila dan tepung sukun dalam formulasi pada pembuatan bubur instan terhadap sifat fisikokimia, organoleptik dan daya terima masyarakat terhadap bubur instan tersubtitusi tepung ikan nila dan tepung sukun. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Januari - April 2015 di Laboratorim Pasca Panen Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Malang, Laboratorium Perekayasaan Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya, Pengujian profil asam amino di Laboratorium Sentral Ilmu Hayati Universitas Brawijaya, Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan variabel bebas dan variabel terikat. Parameter yang digunakan meilputi kimia (protein, air, lemak, abu, dan karbohidrat), fisika (densitas kamba, uji kelarutan, waktu penyeduhan, dan uji seduh), dan organoleptik (rasa, aroma, tekstur dan warna). Berdasarkan hasil penelitiian dari 3 parameter yang diuji diperoleh hasil untuk rerata tertinggi kadar protein ada pada formulasi A7 dimana dari komposisi bubur instan penambahan tepung ikan nila lebih banyak dibandingkan dengan penambahan tepung buah sukun. Hal ini terkait dengan penambahan tepung ikan nila dapat memperbaiki asam amino dari bubur instan tepung buah sukun dan ikan nila. Parameter utama dari pembuatan bubur instan ini ialah analisa organoleptik yang mana panelis cenderung memilih bubur instan yang memiliki nilai gizi terutama protein dan karbohidrat yang lebih tinggi untuk memenuhi gizi dalam tubuh. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa subtitusi tepung ikan nila dan tepug buah sukun dalam formulasi berpengaruh terhadap sifat fisik, kimia dan organoleptik serta panelis menerima akan menerima bubur instan tersubtitusi tepung buah sukun dan tepung ikan nila.